DUNIA
Sidang Malapraktik Maradona: Teriakan Keadilan Menggema di Argentina
 
																								
												
												
											AKTUALITAS.ID – Pengadilan yang telah lama dinantikan akhirnya digelar. Sidang kasus malapraktik atas kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Armando Maradona, resmi dimulai pada Selasa (12/3/2025) dengan suasana penuh emosi.
Di luar gedung pengadilan, ratusan pendukung Maradona mengenakan jersei ikonik bernomor 10 sambil menyanyikan lagu-lagu sepak bola. Namun kali ini, teriakan “Maradona” bukanlah ungkapan kebahagiaan, melainkan seruan menuntut keadilan bagi sang legenda.
Perjuangan Mengungkap Kebenaran
Empat tahun setelah kepergiannya pada 25 November 2020 akibat serangan jantung, Maradona masih menjadi pusat perhatian dunia. Jaksa menuduh tujuh tenaga medis yang merawatnya telah bertindak ceroboh dan lalai, yang berujung pada dakwaan “pembunuhan sederhana dengan niat eventual.” Jika terbukti bersalah, mereka terancam hukuman penjara antara 8 hingga 25 tahun.
Di antara para terdakwa terdapat dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, dan psikiater Agustina Cosachov. Keduanya bersikeras tidak bersalah, begitu pula lima terdakwa lainnya, termasuk perawat dan koordinator layanan medis. Sementara itu, seorang terdakwa kedelapan akan menjalani sidang terpisah.
Mario Baudry, pengacara salah satu anak Maradona, menegaskan bahwa ada cukup bukti untuk menunjukkan bahwa perawatan terhadap sang legenda jauh dari standar yang seharusnya. “Mereka membiarkannya mati,” kata seorang penggemar yang hadir di depan pengadilan, menggenggam replika trofi Piala Dunia dengan penuh emosi.
Sidang yang Dinanti Dunia
Sidang ini diperkirakan akan berlangsung hingga Juli dengan menghadirkan lebih dari 100 saksi. Pada sesi awal, Jaksa Ferrari memperlihatkan bukti kondisi terakhir Maradona, yang disebutnya sebagai “perawatan yang sangat buruk.” Foto yang ditunjukkan di ruang sidang menggambarkan kondisi Maradona di tempat tidur dengan keadaan yang memprihatinkan.
Kasus ini tidak sekadar menjadi pertarungan hukum, tetapi juga simbol perjuangan bagi para penggemar yang ingin memastikan idolanya tidak dibiarkan pergi tanpa keadilan.
Apakah pengadilan akan mengungkap kebenaran dan menegakkan keadilan bagi D10S? Publik Argentina dan dunia menanti jawabannya. (PURNOMO/DIN)
- 
																	   EKBIS31/10/2025 10:30 WIB EKBIS31/10/2025 10:30 WIBHarga Komoditas Hari ini Cabai Rawit Rp40.600/Kg dan Telur Ayam Rp31.500/kg 
- 
																	   EKBIS31/10/2025 08:30 WIB EKBIS31/10/2025 08:30 WIBRupiah Menguat Jadi Rp16.620 Per Dolar AS 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 05:30 WIB NASIONAL31/10/2025 05:30 WIBJaga “Choke Point”, Indonesia Akan Produksi 30 Kapal Selam Nirawak 
- 
																	   OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIB OLAHRAGA31/10/2025 11:00 WIBJanice/Aldila Melaju ke Perempat Final WTA 250 
- 
																	   POLITIK31/10/2025 11:30 WIB POLITIK31/10/2025 11:30 WIBAnggota DPR: Penurunan BPIH Harus Diikuti Dengan Mutu Pelayanan Haji 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 09:00 WIB NASIONAL31/10/2025 09:00 WIBPrabowo: Cari Skema Terbaik Atasi Whoosh 
- 
																	   OTOTEK31/10/2025 10:00 WIB OTOTEK31/10/2025 10:00 WIBBaterai 7.000mAh dan DesainTipis, Realme 15T 5G Rilis di Indonesia 
- 
																	   NASIONAL31/10/2025 12:00 WIB NASIONAL31/10/2025 12:00 WIBKPK Buka Suara Alasan Periksa Anggota DPR Rajiv di Cirebon 

 
																	
																															 
									 
									 
																	 
									 
																	 
									 
									 
									 
											 
											 
											 
											 
											