Connect with us

DUNIA

Hamas Buka Suara Bela Serangan 7 Oktober, Sebut sebagai Titik Balik Sejarah Palestina

Aktualitas.id -

Pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad, Sumber: Youtube

AKTUALITAS.ID – Hamas akhirnya menanggapi kritik Presiden Palestina Mahmoud Abbas terkait serangan 7 Oktober 2023 ke Israel yang menewaskan lebih dari 1.000 orang dan memicu agresi brutal Israel ke Jalur Gaza.

Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB pada Kamis (25/9/2025), Abbas menegaskan bahwa aksi Hamas tidak mewakili bangsa Palestina. Pernyataan itu menuai respons dari pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad, yang menyebut serangan 7 Oktober sebagai “momen emas” bagi perjuangan Palestina.

“Peristiwa 7 Oktober membuka mata dunia terhadap kebrutalan Israel. Kini 194 negara di PBB melihat dan mengutuk Israel. Kami telah menunggu momen ini selama 77 tahun,” ujar Hamad dalam wawancara eksklusif bersama CNN.

Hamad mengakui penderitaan rakyat Palestina akibat perang yang pecah setelah serangan Hamas, namun menegaskan kelompoknya tidak punya pilihan lain selain melawan.

“Saya tahu bayarannya mahal. Tapi apakah kami punya pilihan?” katanya.

Serangan 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menyebabkan 250 orang disandera. Balasan Israel justru berujung pada serangan masif ke Gaza yang menurut catatan PBB telah menewaskan lebih dari 65.400 orang Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Sementara itu, Abbas menolak mengaitkan aksi Hamas dengan kepentingan rakyat Palestina. Ia menegaskan Hamas tidak memiliki hak berbicara atas nama negara Palestina.

Dalam wawancara yang sama, Hamad juga membantah tuduhan bahwa Hamas menggunakan tawanan sebagai tameng manusia. Ia mengklaim para sandera diperlakukan dengan baik sesuai ajaran Islam.

Hamad menambahkan, Hamas siap menyerahkan senjatanya kepada militer Palestina bila negara Palestina resmi berdiri. Namun, ia menegaskan Hamas tidak akan bubar dan akan terus eksis sebagai bagian dari perjuangan hingga Palestina merdeka. (Mun)

TRENDING