Connect with us

DUNIA

Banjir Besar Rugikan Pakistan Rp48 Triliun, Pertumbuhan Ekonomi Terancam Melambat

Aktualitas.id -

Sejumlah kendaraan bergerak melewati banjir setelah hujan lebat akibat hujan monsun di kota pelabuhan Karachi, Pakistan selatan pada 10 September 2025. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Pakistan memperkirakan kerugian akibat banjir besar yang melanda berbagai wilayah di negara itu mencapai sekitar 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp48 triliun (kurs Rp16.580 per dolar AS). Bencana ini menimbulkan kerusakan masif di sektor pertanian, infrastruktur, hingga perumahan.

Menteri Perencanaan, Pembangunan, dan Inisiatif Khusus Pakistan, Ahsan Iqbal, mengatakan penilaian awal menunjukkan total kerugian mencapai 822 miliar rupee Pakistan, dengan 430 miliar rupee di sektor pertanian dan 307 miliar rupee di bidang infrastruktur.

“Praktik asesmen kebutuhan pascabencana terperinci sedang dilakukan untuk memastikan gambaran yang lebih akurat mengenai dampak ekonomi dari bencana ini,” ujar Iqbal dalam peluncuran laporan terbaru kementeriannya, Jumat (17/10/2025).

Banjir tersebut merusak sedikitnya 229.000 rumah, 2.811 kilometer jalan, 790 jembatan, 129 gedung publik, 2.267 lembaga pendidikan, serta 243 fasilitas kesehatan di berbagai provinsi. Tak hanya itu, 1.297 kawasan komersial dan 86 infrastruktur air, seperti waduk dan instalasi air bersih, juga terdampak parah.

Kerusakan besar ini diperkirakan akan memangkas pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Pakistan sebesar 0,3 hingga 0,7 poin persentase, menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 3,5–3,9 persen, dari target sebelumnya 4,2 persen.

Selain itu, laporan pemerintah memperkirakan pengangguran bertambah sekitar 220.000 orang akibat lumpuhnya berbagai sektor produktif.

Di sektor pertanian, banjir menyebabkan kerugian besar dengan hilangnya 3 juta hingga 3,4 juta bal kapas, sekitar 1 juta ton beras, serta 1,3–3,3 juta ton tebu. “Kerugian tergantung pada lamanya genangan. Di wilayah yang airnya cepat surut, dampaknya lebih ringan, namun di daerah yang tergenang lama, kerusakannya sangat parah,” jelas Iqbal.

Ia menegaskan, estimasi awal ini akan menjadi dasar bagi pemerintah dalam melaksanakan program rehabilitasi dan pemulihan nasional, termasuk pembangunan kembali infrastruktur vital, pemulihan mata pencaharian warga, serta peningkatan ketahanan terhadap bencana iklim di masa depan. (DIN) 

TRENDING