EKBIS
IHSG Tumbang 1,47% Usai Reshuffle Menteri Keuangan, Saham Blue Chip Berguguran

AKTUALITAS.ID – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali tertekan tajam pada perdagangan Selasa pagi, anjlok 1,47 persen ke level 7.653,65 per pukul 09.32 WIB. Koreksi ini memperpanjang tren negatif sejak penutupan Senin kemarin, yang juga ditutup melemah 1,28 persen.
Berdasarkan data RTI Business, sebanyak 472 saham terkoreksi, hanya 149 saham menguat, dan 335 saham stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp6,78 triliun, dengan volume perdagangan sebesar 9,03 miliar lembar saham dari 651.000 kali transaksi.
Seluruh sektor tercatat berada di zona merah, menurut data Refinitiv. Saham-saham unggulan atau blue chip pun kompak melemah, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap arah kebijakan fiskal pasca reshuffle kabinet.
Penurunan IHSG ini dipicu oleh sentimen reshuffle Kabinet Merah Putih, khususnya pergantian Menteri Keuangan. Presiden Prabowo resmi menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai pengganti Sri Mulyani Indrawati, yang telah menjabat sejak era Presiden Jokowi dan dikenal sebagai figur sentral dalam menjaga stabilitas fiskal nasional.
Pasar bereaksi negatif terhadap pergantian tersebut, mengingat reputasi global Sri Mulyani sebagai jangkar kredibilitas fiskal Indonesia. Investor kini menanti langkah konkret dari Menteri Keuangan yang baru untuk meredakan ketidakpastian.
Dalam pernyataannya usai dilantik, Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa dirinya bukan orang asing bagi dunia pasar. “Mungkin pasar nggak tau, saya orang pasar. Saya di pasar sejak tahun 2000, 15 tahun lebih. Teman Pak Anggito dulu dimarah-marahin Pak Anggito karena dia majikan saya dulu di pasar. Tapi saya udah kenal pasar cukup lama, disini juga tim cukup kuat,” ujar Purbaya, Senin (8/9/2025).
Ia juga menyampaikan komitmennya untuk segera memulihkan kepercayaan pasar dan memperbaiki kondisi ekonomi secara menyeluruh. “Kami akan bekerja maksimal agar pasar kembali stabil dan ekonomi bergerak ke arah yang lebih baik,” tegasnya.
IHSG yang tertekan dua hari berturut-turut menjadi sinyal penting bagi pelaku pasar dan regulator untuk segera merespons dinamika politik dan fiskal dengan langkah strategis dan komunikasi yang menenangkan. (Firmansyah/Mun)
-
JABODETABEK10/09/2025 07:00 WIB
SIM Keliling Hadir di Mal BTW Bogor, Catat Jadwal dan Persyaratannya
-
EKBIS10/09/2025 08:02 WIB
Rupiah Diprediksi Melemah, Reshuffle Kabinet & Sentimen Global Jadi Pemicu
-
POLITIK10/09/2025 13:00 WIB
DPR: RUU KUHAP-RUU Perampasan Aset Bisa Dibahas Paralel
-
POLITIK10/09/2025 19:00 WIB
Akui Kesalahan dalam Pernyataan Kontroversial, Rahayu Saraswati Mengundurkan Diri dari DPR
-
NUSANTARA10/09/2025 14:00 WIB
Polda Riau Dorong Pertambangan Rakyat Kuansing Diaktifkan, Dubalang Jadi Penjaga Ketertiban
-
DUNIA10/09/2025 15:30 WIB
Rumah Dibakar Massa, Istri Mantan PM Nepal Meninggal Dunia
-
NASIONAL10/09/2025 12:00 WIB
Gibran Sowan ke SBY di Cikeas, Bawa Ucapan Ultah & Minta Wejangan
-
NUSANTARA10/09/2025 16:00 WIB
Banjir di Denpasar, Empat Orang Hilang