JABODETABEK
Kualitas Udara Jakarta Membaik dengan Pemantauan Terintegrasi

AKTUALITAS.ID – Jakarta terus berkomitmen untuk memperbaiki kualitas udara bagi warganya. Sebagai langkah besar, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi yang mengumpulkan data dari 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) di berbagai penjuru kota. Ini menjadi langkah maju yang sangat penting dalam upaya menekan polusi dan menciptakan lingkungan lebih sehat.
Platform ini didukung oleh data dari berbagai institusi seperti DLH Jakarta, BMKG, World Resources Institute (WRI) Indonesia, serta Vital Strategis. Dengan integrasi ini, masyarakat kini bisa mendapatkan informasi kualitas udara yang lebih komprehensif dan akurat, sehingga bisa lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan jika kualitas udara sedang menurun.
Kualitas udara Jakarta sempat berada di level tidak sehat bagi kelompok sensitif, dengan indeks kualitas udara mencapai angka 137 pada Kamis pagi. Partikel PM 2,5—partikel kecil yang berukuran kurang dari 2,5 mikrometer—tercatat berada pada konsentrasi yang masih 10 kali lipat dari panduan tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Meski demikian, dengan adanya platform ini, warga Jakarta kini dapat dengan mudah memantau kualitas udara secara real-time dan menyesuaikan aktivitas harian mereka untuk menghindari dampak negatif polusi.
DLH Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap polusi udara. Masyarakat disarankan untuk menghindari aktivitas di luar ruangan saat kualitas udara memburuk dan menggunakan masker jika harus keluar rumah. Dengan peningkatan kesadaran dan dukungan teknologi terbaru ini, diharapkan kualitas udara Jakarta akan semakin membaik dari hari ke hari.
Peringkat kota dengan kualitas udara terburuk di dunia yang menempatkan Jakarta di posisi kedelapan menjadi pengingat bahwa upaya bersama untuk menjaga udara bersih masih sangat diperlukan. Dengan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat, perubahan positif bukanlah hal yang mustahil. Mari bersama menjaga kualitas udara agar kita dapat menikmati udara yang lebih sehat di masa depan. (YAN KUSUMA/RAFI)
-
EKBIS09/06/2025 10:30 WIB
Harga Emas Terjun Bebas, Antam Sentuh Rp 1,9 Juta per Gram
-
RAGAM09/06/2025 12:30 WIB
Luka di Tanah Kaya: Konflik Tambang di Indonesia dan Ketika Nikel Mencabik Raja Ampat
-
EKBIS09/06/2025 09:30 WIB
Harga Beras dan SPHP Masih Melambung Tinggi Hari Ini, 9 Juni 2025
-
OASE09/06/2025 05:00 WIB
Begini Perjalanan Roh Seorang Mukmin Saat Jasad Dikuburkan
-
NASIONAL09/06/2025 06:00 WIB
Wakil Ketua MPR: Hukum Tegas untuk Pelaku Pertambangan Ilegal di Raja Ampat
-
NASIONAL09/06/2025 07:00 WIB
Panas Raja Ampat: Golkar Ungkap Dalang di Balik Kritik Tambang yang Sasar Bahlil
-
POLITIK09/06/2025 12:00 WIB
Hindari Kericuhan 2029, PKS: RUU Pemilu Wajib Ketok Palu Tahun Ini
-
POLITIK09/06/2025 09:00 WIB
Terganjal Usia? Pengamat Sebut Jokowi Lebih Masuk Akal Gabung PSI daripada PPP