Connect with us

JABODETABEK

Minggu Pagi, Jakarta Masuk Peringkat Ke-4 Dunia dengan Kualitas Udara Terburuk

Aktualitas.id -

Sejumlah warga mengunjungi Monumen Nasional (Monas) di Jakarta Pusat, DKI Jakarta yang masih diselimuti kabut polusi udara, Kamis (7/12/2023). (Dok: ANTARA)

AKTUALITAS.ID – Kualitas udara di Ibu Kota Jakarta pada Minggu pagi (19/10) mencapai tingkat mengkhawatirkan. Berdasarkan data dari situs pemantau kualitas udara IQ Air, udara di Jakarta tercatat tidak sehat, dengan indeks kualitas udara (AQI) berada di angka 154. Angka ini mengacu pada konsentrasi PM2,5—partikel udara berukuran lebih kecil dari 2,5 mikron—yang mencapai 60 mikrogram per meter kubik, setara dengan 12 kali lipat dari panduan tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kondisi udara yang memburuk ini menempatkan Jakarta di peringkat keempat sebagai kota dengan udara terburuk di dunia, di bawah Lahore (Pakistan) yang mencatat AQI 447, Delhi (India) dengan AQI 270, dan Kampala (Uganda) di angka 173. Sementara itu, Kuwait City berada di posisi kelima dengan indeks 158.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran yang serius, terutama bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Dalam rekomendasinya, situs IQ Air menyarankan warga Jakarta untuk menghindari aktivitas di luar ruangan, menutup jendela, serta selalu menggunakan masker jika terpaksa berada di luar. Hal ini penting untuk mengurangi paparan polusi udara yang dapat berdampak buruk pada kesehatan.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah merespons krisis ini dengan meluncurkan platform pemantauan kualitas udara yang terintegrasi dari 31 Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) yang tersebar di berbagai titik di Jakarta. Data dari SPKU ini mencakup hasil pemantauan dari DLH Jakarta, BMKG, World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Vital Strategis. Upaya ini diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih komprehensif mengenai kondisi udara di Jakarta dan membantu masyarakat mengambil tindakan yang tepat untuk melindungi diri.

Dengan adanya data yang lebih akurat dan real-time, diharapkan warga Jakarta dapat lebih waspada dalam menghadapi tantangan polusi udara yang terus meningkat. (NAUFAL/RAFI)

TRENDING

Exit mobile version