Connect with us

JABODETABEK

Jakpus Genjot Bank Sampah di Setiap RW, Dukung Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Aktualitas.id -

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin (kedua kanan) saat memanen sayur bersama Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi di Jakarta, Selasa (18/2/2025). (Pemkot Jakarta Pusat)

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat kembali menggalakkan program bank sampah di setiap Rukun Warga (RW) guna meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memilah dan mengelola sampah secara mandiri.

Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Arifin, menyebutkan bahwa dari total 386 RW di wilayahnya, sebanyak 77 RW masih belum memiliki bank sampah. Selain itu, terdapat 66 RW yang memiliki bangunan bank sampah, tetapi belum aktif beroperasi. Namun, kabar baiknya, 243 RW lainnya sudah menjalankan program ini secara aktif.

“Bank sampah menjadi salah satu upaya kami dalam mengelola sampah dengan lebih baik. Kami terus mendorong agar semua RW memiliki dan mengaktifkan bank sampah, sehingga sampah yang dihasilkan dapat dipilah dengan benar,” ujar Arifin di Jakarta, Selasa (19/2/2025).

Sebagai salah satu contoh keberhasilan, bank sampah di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat yang telah berdiri sejak 2015 mendapatkan apresiasi dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi. Bank sampah ini dikelola oleh petugas Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP) kebersihan dan memproses berbagai jenis sampah perkantoran, seperti gelas plastik, kardus, botol plastik, dan kertas.

“Mereka mengumpulkan dan memilah sampah dengan baik, sehingga dapat dimanfaatkan kembali. Ini merupakan langkah positif dalam mendukung pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan,” kata Teguh.

Setelah meninjau bank sampah, Pj Gubernur DKI Jakarta bersama Wali Kota Jakarta Pusat dan jajarannya turut melakukan panen sayuran hidroponik yang dikembangkan di selatan Blok D Kantor Wali Kota Jakarta Pusat.

Dengan 8 rak hidroponik dan 600 lubang tanam, kebun hidroponik ini berhasil menghasilkan panen sayuran segar berupa pakcoy, selada, dan samhong dengan total panen mencapai 40 kilogram.

“Ternyata dengan metode hidroponik, kita bisa memanfaatkan ruang terbatas untuk bercocok tanam. Ini sangat baik untuk mendukung ketahanan pangan di perkotaan,” ujar Teguh.

Program bank sampah dan urban farming ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan lingkungan yang baik dapat berjalan berdampingan dengan ketahanan pangan. Harapannya, inisiatif ini semakin berkembang dan menjadi inspirasi bagi warga Jakarta untuk lebih peduli terhadap lingkungan.  (NAUFAL/RIHADIN)

TRENDING

Exit mobile version