Connect with us

JABODETABEK

Atasi Banjir Jakarta, Pemprov Fokus Bebaskan Lahan di 3 Titik Normalisasi Ciliwung

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Dok: aktualitas.id

AKTUALITAS.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah memetakan tiga wilayah utama untuk fokus pembebasan lahan dalam rangka normalisasi Sungai Ciliwung. Gubernur Pramono Anung menyampaikan bahwa upaya ini bertujuan untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Jakarta, terutama selama curah hujan tinggi.

Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, Hendri, mengungkapkan bahwa tiga wilayah yang menjadi fokus normalisasi tersebut adalah Cawang, Bidara Cina, dan Pengadegan. Proses pembebasan lahan untuk normalisasi sungai ini melibatkan 411 bidang tanah di Cawang, 162 bidang tanah di Bidara Cina, dan 61 bidang tanah di Pengadegan.

“Pak Gubernur menyampaikan ada 3 wilayah yang menjadi fokus pembebasan lahan untuk normalisasi Sungai Ciliwung,” kata Hendri dalam keterangan kepada media pada Sabtu (8/3/2025). Ia menambahkan, total luas lahan yang harus dibebaskan mencapai 58.946 m2 di Cawang, 57.035 m2 di Bidara Cina, dan 13.101 m2 di Pengadegan.

Namun, proses pembebasan lahan ini menghadapi berbagai kendala. Hendri menjelaskan bahwa masalah yang dihadapi meliputi pembuktian kepemilikan tanah yang sering kali berupa tanah garapan, terbatasnya anggaran, serta penolakan dari sebagian warga yang tidak setuju dengan pembebasan tanah mereka.

“Sehingga, pembuktian kepemilikan perlu dilakukan secara komprehensif. Selain itu, anggaran terbatas dan masih ada warga yang menolak rencana normalisasi,” tambahnya.

Meskipun demikian, Hendri memastikan bahwa Pemprov Jakarta akan terus mengupayakan agar proses normalisasi dapat berjalan lancar. Setelah pembebasan lahan, sungai akan diperlebar, dipasang tanggul, dan dilengkapi dengan jalan inspeksi untuk mengantisipasi peningkatan debit air selama musim hujan.

Selain upaya normalisasi, Pemprov Jakarta juga tengah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untuk mengatur curah hujan, guna mengurangi potensi banjir dalam jangka pendek. Operasi ini dijalankan oleh BPBD Jakarta sebagai langkah pencegahan banjir.

Banjir yang terjadi pada awal Maret 2025, yang disebabkan oleh meningkatnya debit air sungai dan hujan lebat, telah menggenangi sejumlah wilayah Jakarta. Gubernur Pramono Anung telah bergerak cepat untuk menangani bencana ini, termasuk melalui aktivasi kampung siaga bencana dan penyediaan dapur umum untuk membantu warga yang terdampak, terutama menjelang bulan Ramadan. (Mun/ Yan Kusuma)

TRENDING