Connect with us

JABODETABEK

Jakarta Siapkan Komisi Film, Langkah Strategis Menuju Kota Sinema

Aktualitas.id -

Wakil Gubernur DKI Rano Karno memberikan keterangan kepada wartawan dalam kegiatan Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu (15/6/2025). (ANTARA)

AKTUALITAS.ID — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mempersiapkan pembentukan Jakarta Film Commission sebagai bagian dari upaya menjadikan ibu kota sebagai kota sinema yang berbudaya dan bernapaskan seni.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, mengungkapkan rencana tersebut dalam acara Jakarta Future Festival bertajuk “Mengembangkan Jakarta Kota Sinema” di Taman Ismail Marzuki (TIM), Minggu (15/6/2025). Menurutnya, lembaga ini akan menjadi tulang punggung pengembangan industri perfilman Jakarta secara profesional.

“Hari ini adalah bagian dari perjalanan panjang untuk membentuk satu komisi yang kita sebut Jakarta Film Commission,” ujar Rano Karno.

Langkah ini menandai keseriusan Pemprov DKI dalam menjadikan Jakarta sebagai ikon budaya dan seni, serta destinasi utama industri perfilman. Rano menambahkan bahwa sejumlah negara maju, seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda, dan Hong Kong, telah lama memiliki komisi film sebagai instrumen penting dalam mendukung industri kreatif mereka.

Tak hanya itu, Rano mengungkap bahwa pihak Oscar sempat mengunjungi Indonesia dan menunjukkan ketertarikan serta kesediaan untuk membantu pembentukan Jakarta Film Commission.

Lembaga Profesional, Bukan BUMD

Rano menegaskan bahwa lembaga ini akan berdiri mandiri dan tidak berada di bawah pengelolaan BUMD. Sebaliknya, Jakarta Film Commission akan dikelola oleh kalangan profesional dengan opsi struktur kelembagaan seperti Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau lembaga investasi sejenis Indonesia Investment Authority (INA).

Komisi ini nantinya akan berfungsi sebagai One Stop Service (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) yang memberikan layanan mulai dari fasilitasi perizinan, penyediaan database lokasi syuting, penghubung dengan talenta lokal, hingga promosi Jakarta sebagai tujuan produksi film internasional.

Dukungan Data dan Optimisme Industri

Rencana ini diperkuat oleh data pertumbuhan industri film nasional. Pada 2024, tercatat 122 juta penonton bioskop di Indonesia — jumlah tertinggi sepanjang sejarah. Menariknya, sekitar 65 persen atau 80 juta di antaranya menonton film lokal, membuktikan bahwa film Indonesia semakin mendominasi pasar domestik.

“Lewat RPJMD dan hasil musrenbang, kita ingin film masuk sebagai salah satu prioritas pembangunan. Ini suara dari masyarakat juga,” tambah Rano.

Dengan dukungan pemerintah, keterlibatan pelaku industri, serta minat masyarakat terhadap film lokal yang terus meningkat, Jakarta Film Commission diharapkan menjadi katalisator transformasi Jakarta menjadi kota sinema bertaraf internasional. (ARI WIBOWO/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version