Nasional
Badan Geologi ESDM Naikan Status Gunung Iya Ende Menjadi Siaga
AKTUALITAS.ID – Gunung Iya yang terletak di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), baru saja mengalami peningkatan aktivitas vulkanik. Sebagai langkah antisipasi, Badan Geologi Kementerian ESDM telah menaikkan status Gunung Iya dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga) sejak 5 November 2024 pukul 18.00 WITA. Masyarakat di sekitar gunung diminta untuk tetap waspada terhadap potensi bahaya yang ditimbulkan.
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengimbau masyarakat dan wisatawan untuk menghindari aktivitas di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III dan KRB II dalam radius 3 kilometer, serta di sektor 5 kilometer ke arah selatan, karena adanya potensi ancaman tsunami dari kawah aktif Gunung Iya.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, Gunung Iya menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Asap kawah terlihat berwarna putih dan kelabu dengan intensitas tipis hingga sedang, mencapai ketinggian antara 10 hingga 300 meter dari puncak gunung. Pemantauan lebih lanjut dengan drone pada 5 November menunjukkan asap kawah tipis berwarna kelabu dengan tinggi sekitar 50 meter di atas puncak.
Pada pagi ini, asap kawah yang terlihat berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal, mencapai ketinggian 100 hingga 300 meter, dan bertiup ke arah barat. Peningkatan curah hujan juga meningkatkan intensitas asap kawah dari fumarol yang terdapat di dinding luar kawah Gunung Iya.
Selama periode pemantauan, tercatat adanya empat gempa vulkanik dalam yang menunjukkan adanya migrasi magma menuju kedalaman dangkal. Gempa-gempa dangkal ini, seperti gempa Low Frequency dan gempa tremor, menunjukkan pergerakan magma yang semakin mendekati permukaan, meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi. Selain itu, gempa tektonik besar yang terjadi di sekitar wilayah Gunung Iya juga perlu diwaspadai karena dapat mempengaruhi aktivitas vulkanik gunung tersebut.
Gunung Iya, yang memiliki ketinggian 637 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung api strato dengan sejarah letusan yang tercatat sejak tahun 1671, dan erupsi terakhir pada tahun 1969. Dengan interval erupsi antara 1 hingga 60 tahun, potensi erupsi Gunung Iya tetap menjadi perhatian serius.
Badan Geologi juga memperingatkan adanya rekahan yang berkembang di sekitar kawah aktif Gunung Iya, yang menunjukkan adanya zona lemah. Jika terjadi erupsi, rekahan ini berpotensi menyebabkan longsoran besar ke arah laut.
Warga dan pengunjung di sekitar daerah tersebut diminta untuk selalu memantau informasi terkini dan mengikuti petunjuk dari pihak berwenang demi keselamatan bersama. (Yan Kusuma)
-
Olahraga10 jam lalu
Ruud van Nistelrooy Tinggalkan MU, Era Baru Ruben Amorim Dimulai
-
Ragam22 jam lalu
Lawan Sembelit dengan Minuman Alami, Ini 8 Solusi Ampuh agar BAB Lancar
-
EkBis11 jam lalu
Utang Pemerintah RI Capai Rp 8.473,9 Triliun Hingga September 2024
-
OtoTek23 jam lalu
PlayStation 5 Pro Resmi Dirilis, Bundel Edisi Terbatas Jadi Incaran Penggemar
-
Nusantara21 jam lalu
Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Wakatobi, Waspadai Gempa Susulan!
-
Nusantara20 jam lalu
Maximus Tipagau Serap Aspirasi Pedagang di Pasar Sentral Timika
-
Ragam19 jam lalu
Dekat dengan Thomas Djorghi, Titi DJ: Calon Suami Hoax
-
POLITIK3 jam lalu
Kapolri Tindak Polisi Tak Netral di Pilkada, 202 Daerah Berpotensi Ricuh