NASIONAL
Menteri P2MI Bentuk Tim Reaksi Cepat untuk Berantas Sindikat Pekerja Migran Ilegal

AKTUALITAS.ID – Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) telah membentuk Tim Reaksi Cepat Pelindungan Migran Indonesia untuk menanggulangi sindikat yang membawa pekerja migran ilegal. Pembentukan tim ini bertujuan untuk memberantas kelompok-kelompok yang terlibat dalam pemberangkatan pekerja migran secara nonprosedural, yang berisiko tinggi terhadap eksploitasi, perdagangan orang, dan tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menjelaskan bahwa pembentukan tim ini dilakukan setelah melihat data yang menunjukkan jumlah pekerja migran yang berangkat secara unprocedural cukup tinggi. “Tim ini sengaja kami bentuk setelah melihat data, ternyata orang yang berangkat unprocedural terlalu banyak,” ujar Karding usai acara pengukuhan tim tersebut di Kementerian P2MI, Jakarta, Jumat (6/12/2024).
Menurut Karding, pada 2017 tercatat sekitar 4,3 juta pekerja migran ilegal di Indonesia, yang sebagian besar berangkat melalui jalur yang tidak sah di berbagai titik pemberangkatan, seperti bandara, pelabuhan, dan tempat-tempat lainnya. “Rata-rata pekerja migran yang berangkat secara unprocedural ini rentan terhadap eksploitasi, human trafficking, dan TPPO,” tambahnya.
Tim Reaksi Cepat ini terdiri dari pihak KP2MI, Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI), serta pihak terkait lainnya yang akan diterjunkan ke provinsi-provinsi dengan konsentrasi tinggi pekerja migran ilegal. “Kami akan mengerahkan tim ini ke setidaknya 13 provinsi yang memiliki banyak pekerja migran,” jelas Karding.
Tim ini akan bergerak cepat untuk menangani pengaduan dan temuan kasus terkait pekerja migran ilegal. Meskipun Karding tidak menyebutkan target spesifik dalam pemberantasan sindikat tersebut, ia menekankan pentingnya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan tentara, dalam penegakan hukum.
Selain pemberantasan sindikat, Karding juga menggarisbawahi pentingnya penataan ulang regulasi untuk mengurangi jumlah pekerja migran yang berangkat secara nonprosedural. “Kami harus cepat. Jangan ada pihak yang ikut bermain di atas penderitaan pekerja migran,” tegasnya. (Enal Kaisar)
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA18/06/2025 10:15 WIB
Langit Teheran Membara: Israel Kembali Gempur Iran dengan 60 Pesawat Tempur
-
RAGAM18/06/2025 01:00 WIB
Arbani Yasiz dan Raissa Ramadhani Resmi Bertunangan, Momen Manis Diunggah di Instagram
-
JABODETABEK18/06/2025 05:30 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem! Petir dan Hujan Guyur Jabodetabek Rabu 18 Juni 2025
-
EKBIS18/06/2025 08:45 WIB
Harga BBM Resmi Turun Mulai 18 Juni 2025, Konsumen Nikmati Penurunan Harga di Seluruh SPBU Nasional
-
RAGAM18/06/2025 16:30 WIB
Tom Cruise Bakal Terima Oscar Kehormatan
-
DUNIA18/06/2025 08:00 WIB
Iran Klaim Sukses Hancurkan Markas Mossad di Jantung Tel Aviv dengan Serangan Rudal Dahsyat
-
EKBIS18/06/2025 09:45 WIB
IHSG Menguat Tipis 18 Juni, Tiga Saham Ini Diprediksi Cuan