Connect with us

NASIONAL

PADIGITAL dan Forum BUMDes Indonesia Bersinergi Wujudkan Swasembada Pangan melalui Digitalisasi Desa

Aktualitas.id -

Dewan Penasehat PADIGITAL, Prof. Dr. Muhammad Sabri, M.A. Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Kerja sama strategis antara PT Padigital Graha Utama (PADIGITAL) dengan Forum BUMDes Indonesia menjadi tonggak penting dalam mewujudkan Swasembada Pangan, sebuah cita-cita besar Presiden Republik Indonesia. Sinergi ini bukan hanya soal teknologi, melainkan gerakan sosial-ekonomi yang berpijak dari desa dan digerakkan oleh rakyat.

Dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu (25/6/2025), Dewan Penasehat PADIGITAL, Prof. Dr. Muhammad Sabri, M.A., menegaskan kolaborasi ini sejalan dengan visi besar Presiden untuk mengembalikan kejayaan pangan nasional. “Swasembada pangan bukan mimpi. Itu pernah tercapai di era Presiden Soeharto. Kini kita bangkitkan lagi dengan pendekatan modern: digitalisasi desa dan pemberdayaan petani,” ujar Sabri.

Menurut Sabri, Indonesia harus bergerak dari sekadar ketahanan pangan menuju kedaulatan pangan sebuah lompatan yang tidak hanya bersifat ekonomi, tetapi juga sosial. “Petani bukan lagi objek kebijakan, mereka harus jadi subjek utama pembangunan,” tegasnya.

Salah satu terobosan penting dari kerja sama ini adalah penguatan sistem resi gudang digital. Melalui sistem ini, petani dapat menyimpan hasil panennya tanpa harus menjual saat harga rendah. Hasil panen seperti gabah dapat diolah menjadi beras, menciptakan rantai nilai yang lebih menguntungkan.

“Digitalisasi ini akan memutus ketergantungan petani dari sistem ijon. Kita hadirkan sistem sehat yang berpihak kepada petani,” lanjut Sabri.

Tak hanya itu, kemitraan ini juga membuka peluang besar bagi generasi muda melalui program Tenaga Digital Desa. Setiap desa akan memiliki minimal satu tenaga digital yang bertugas mengelola sistem pertanian digital, mengedukasi warga, serta menghubungkan produk pertanian dengan pasar digital.

“Ini bukan sekadar teknologi, tapi juga regenerasi petani muda. Pertanian harus dipandang sebagai bisnis masa depan,” kata Sabri.

Ia juga menyinggung dimensi geopolitik dari isu kedaulatan pangan. Dalam konteks global yang diliputi konflik dan ketidakpastian, Indonesia harus memperkuat ketahanan dalam negeri, termasuk di sektor pangan. “Krisis pangan bisa menjadi bentuk baru dari perang global. Kita harus bersiap dengan membangun kedaulatan dari desa,” ujarnya.

Ke depan, kolaborasi ini akan diperluas dengan menggandeng Asosiasi Kepala Desa dan Perangkat Desa seluruh Indonesia, serta koperasi desa. Dengan sinergi antar desa, BUMDes, dan lembaga lokal, gerakan ini diyakini akan memberikan dampak menyeluruh dan berjangka panjang.

“Kalau sistem ini berjalan, kita bicara bukan hanya soal pangan, tapi soal pertahanan negara. Digitalisasi desa adalah bagian dari bela negara yang nyata,” tandas Sabri.

Ia mengungkapkan, gerakan besar ini telah mendapat dukungan dari berbagai kementerian, seperti Kementerian Pertanian, Perdagangan, Pertahanan, hingga Sosial. Bahkan, pemerintah disebut tengah mempersiapkan Instruksi Presiden (Inpres) sebagai landasan hukum gerakan nasional digitalisasi desa berbasis pangan ini.

“Ini bukan proyek biasa. Ini adalah strategi bertahan sebagai bangsa berdaulat dalam menghadapi tantangan global yang kian kompleks,” pungkasnya. (Mun)

TRENDING