Connect with us

NASIONAL

MBG 2026 Mulai Serentak 8 Januari, BGN Siapkan Dapur hingga Keamanan Pangan

Aktualitas.id -

Seorang murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat
Ilustrasi - Seorang murid menyantap makanan bergizi gratis di SD Barunawati, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (6/1/2025). Pada hari pertama program makan bergizi gratis (MBG), SPPG Palmerah mendistribusikan 2.987 porsi makanan bergizi ke 11 sekolah di wilayah Slipi, Jakarta Barat dengan menu ayam semur, tumis kacang panjang, tahu goreng tepung, nasi, dan jeruk. AKTUALITAS.ID/Agus Priatna

AKTUALITAS.ID – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan kembali digulirkan secara serentak di seluruh Indonesia mulai 8 Januari 2026. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan persiapan dilakukan matang demi menjamin keamanan dan kualitas makanan bagi para penerima manfaat.

“MBG dimulai serempak 8 Januari 2026. Sebelumnya, tanggal 2, 3, 5, 6, dan 7 Januari ditetapkan sebagai hari persiapan bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),” ujar Dadan dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/12/2025). 

Ia menjelaskan, masa persiapan tersebut difokuskan pada kesiapan dapur, distribusi makanan, sumber daya manusia, serta penguatan standar keamanan pangan. Seluruh SPPG diminta memastikan dapur tetap higienis dan aman sebelum layanan dimulai penuh.

Menariknya, BGN juga membuka opsi layanan MBG tetap berjalan selama masa libur sekolah, khususnya bagi sekolah yang bersedia menerima. Namun, fokus utama tetap diberikan kepada kelompok prioritas seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita (B3).

Dadan menambahkan, program MBG pada akhir 2025 masih berjalan pada 26, 27, 29, 30, dan 31 Desember, demi menjaga kesinambungan layanan bagi kelompok rentan tersebut.

“Untuk anak sekolah sifatnya opsional. Kalau tidak memungkinkan karena libur atau kendala teknis, tidak masalah. Tapi bagi yang membutuhkan, layanan tetap kami sediakan,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menegaskan tidak ada paksaan bagi siswa untuk datang ke sekolah saat libur demi mengambil MBG. Ia juga membantah anggapan bahwa program tetap berjalan saat liburan hanya untuk menghabiskan anggaran.

“Anak-anak tidak dipaksa datang ke sekolah. Kalau MBG diambil orang tua atau keluarga, silakan. Kalau sekolah dan wali murid tidak mau menerima, juga tidak apa-apa. Tidak ada paksaan,” tegas Nanik.

BGN memahami pentingnya konsistensi dalam perbaikan gizi anak, namun tetap menghormati masa libur sekolah. Oleh karena itu, SPPG memberikan fleksibilitas kepada sekolah penerima manfaat untuk mengajukan layanan MBG selama liburan jika diperlukan.

“Jika sekolah mengajukan, MBG akan diantarkan sesuai permintaan dalam bentuk makanan kering,” kata Nanik.

Dengan persiapan matang dan pendekatan fleksibel, BGN berharap Program Makan Bergizi Gratis 2026 dapat berjalan lebih optimal dan tepat sasaran. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING

Exit mobile version