Connect with us

NUSANTARA

BMKG: NTB Alami 7.000 Gempa Setahun, Peta Kerentanan Diserahkan ke Pemkot Mataram

Aktualitas.id -

Ilustrasi Gempa Bumi (ist)

AKTUALITAS.ID – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tercatat mengalami hingga 7.000 kali gempa bumi dalam setahun, dengan rata-rata 500 gempa per bulan. Dari jumlah tersebut, sekitar 49 gempa terasa oleh masyarakat. Meski mayoritas berkekuatan di bawah magnitudo 5,0, potensi ini tetap harus diwaspadai.

Deputi Bidang Geofisika BMKG RI, Dr. Nelly Florida Riama, mengungkapkan data tersebut usai menyerahkan Peta Kerentanan Seismik kepada Pemerintah Kota Mataram pada Rabu (4/12/2024). Peta ini akan menjadi acuan penting dalam perencanaan tata ruang wilayah (RTRW) yang berbasis mitigasi bencana gempa bumi.

“Peta kerentanan seismik ini memungkinkan Pemkot Mataram untuk merencanakan pembangunan yang lebih aman dan tanggap terhadap risiko gempa, terutama di wilayah-wilayah dengan potensi seismik tinggi seperti Kecamatan Sekarbela, Ampenan, dan sebagian wilayah Kecamatan Mataram,” kata Dr. Nelly.

Mitigasi Risiko dan Bangunan Tahan Gempa

Menurut Dr. Nelly, wilayah yang memiliki potensi seismik tinggi sebaiknya tidak dijadikan lokasi pembangunan infrastruktur vital. Namun, jika tidak ada alternatif, teknologi konstruksi tahan gempa harus diterapkan.

“Jika infrastruktur vital seperti pusat pendidikan atau layanan kesehatan sudah ada di wilayah rawan, pemerintah perlu melakukan penguatan atau renovasi menggunakan teknologi bangunan tahan gempa,” tambahnya.

Solusi untuk Masa Depan

Direktur Sesmologi Teknis Geofisika Potensial BMKG, Setyoajie Prayoedhie, menambahkan bahwa peta ini dapat diperbarui secara berkala agar tetap relevan dengan kondisi terkini. “Prinsipnya, peta ini membantu pemerintah daerah menentukan prioritas pembangunan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana gempa bumi,” jelasnya.

Dengan langkah strategis ini, Kota Mataram diharapkan dapat meminimalkan dampak gempa bumi di masa mendatang, melindungi masyarakat, dan menciptakan pembangunan yang lebih berkelanjutan. (NAUFAL/RAFI)

TRENDING