Connect with us

NUSANTARA

Sekolah Luar Biasa Negeri Batam Terima Manfaat MBG untuk 227 Murid

Aktualitas.id -

Anak-anak SLBN Batam sedang menikmati MBG bersama di Batam, Kepri, Selasa (7/10/2025). Antara/Amandine Nadja

AKTUALITAS.ID – Program MBG bukan hanya sekadar memberi makanan bergizi, tetapi juga menjadi bentuk perhatian dan dukungan nyata bagi tumbuh kembang anak-anak, tidak terkecuali anak-anak berkebutuhan khusus di Batam.

Sebanyak 227 murid Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Batam, Kepulauan Riau (Kepri) kini menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ketua Jurusan Tuna Rungu sekaligus Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SLBN Batam Sulastri mengatakan pelaksanaan program sudah masuk ke pekan ketiga dan berlangsung lancar.

“Sampai hari ini alhamdulillah distribusi hingga pelaksanaan berjalan baik. Di sekolah ada petugas piket yang mendistribusikan ke anak-anak,” ujarnya di Batam, Selasa (7/10/2025).

Program ini mencakup siswa dari jenjang SD, SMP hingga SMA, dengan berbagai kebutuhan khusus seperti tuna rungu, tuna wicara, tuna daksa, tuna grahita, dan autisme.

Sekolah tersebut juga merupakan satu-satunya SLBN di kota itu.

Sulastri menjelaskan, kegiatan makan dilakukan secara berkelompok di berbagai area sekolah.

“Anak-anak bisa makan di lapangan, di teras, atau di kelas bersama guru masing-masing. Kami pastikan suasananya menyenangkan,” tambahnya.

Ia mengatakan bahwa siswa sangat antusias menerima program ini.

Guru dan orang tua murid juga turut memastikan makanan yang disajikan dalam kondisi segar dan layak konsumsi.

“Anak-anak sangat senang, dan sebelum mulai makan guru serta orang tua memastikan makanan segar dan baik untuk dikonsumsi,” kata dia.

Lalu, Ketua Jurusan Tuna Grahita SLBN Batam, Nurliya Febrisma menambahkan, sebelum program dimulai telah dilakukan koordinasi dan pendataan antara pihak sekolah dan dapur penyedia makanan.

Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan anak dengan diet khusus.

“Ada beberapa anak yang tidak bisa mengonsumsi bahan tertentu, misalnya makanan berbasis tepung seperti mie goreng. Itu bisa memicu hiperaktivitas, jadi kami hindari agar perilaku anak lebih terkendali,” katanya.

Nurliya juga mengapresiasi perhatian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah melakukan kunjungan ke sekolah untuk menyesuaikan menu dengan kebutuhan anak-anak.

“Ahli gizi dari dapur datang langsung melihat kondisi anak-anak dan memastikan menu sesuai kebutuhan,” ujarnya.

 (Bambang Irawan/goeh)

Continue Reading

TRENDING