Connect with us

NUSANTARA

Belasan Balita Tasikmalaya Keracunan Massal Usai Santap Makanan Program MBG

Aktualitas.id -

Ilustrasi keracunan MBG. Dok: aktualitas.id -

AKTUALITAS.ID – Kabar mengejutkan datang dari Desa Cibeber, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya. Belasan balita di wilayah tersebut diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap paket dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Para balita tersebut, yang mayoritas adalah warga Kampung Sukaasih, mengalami gejala yang mengkhawatirkan, seperti mual, muntah, diare, hingga tubuh lemas. Insiden ini terjadi beberapa jam setelah mereka mengonsumsi paket makanan MBG pada Senin, (13/10/2025).

Kecurigaan pada Susu UHT dan Ayam Suwir

Paket makanan yang diterima korban terdiri dari nasi, ayam suwir, olahan sayur, dan susu Ultra-High Temperature (UHT) kemasan.

Deti, salah satu orang tua korban, menceritakan kecurigaannya terhadap kondisi makanan, khususnya susu kemasan. “Susu UHT-nya terasa agak asam saat kami coba, sehingga anak saya tidak menghabiskannya. Namun, sebagian sudah anak saya minum. Setelah itu, badannya langsung lemas dan muntah,” ungkap Deti, Selasa (14/10/25).

Sementara sebagian balita mendapatkan perawatan intensif di rumah masing-masing dengan bantuan petugas kesehatan setempat, beberapa orang tua korban memilih membawa anaknya langsung ke Puskesmas Manonjaya untuk penanganan medis lebih lanjut.

Deti menambahkan bahwa ini adalah pembagian makanan program MBG yang kedua kalinya di daerah mereka.

Penyelidikan dan Pengambilan Sampel Makanan

Kasi Kesos Kecamatan Manonjaya, Sansan Ayif Santosa, membenarkan adanya laporan yang masuk terkait dugaan insiden keracunan massal ini.

“Kami memang telah menerima laporan dari pemerintah desa sejak tadi malam. Namun, ini masih sebatas praduga awal,” jelas Sansan.

Berdasarkan penelusuran awal, Sansan menyebutkan sekitar 10 hingga 11 balita mengalami gejala serupa. Pihak Kecamatan pun langsung bertindak cepat dengan mengumpulkan sampel makanan untuk proses penyelidikan lebih lanjut.

“Kami sedang melakukan pengambilan sampel makanan untuk penyelidikan lebih lanjut. Informasi awal bahwa daging ayam suwir menjadi sumber dugaan penyebabnya, selain kecurigaan pada susu,” pungkas Sansan.

Kasus dugaan keracunan makanan balita ini kini menjadi sorotan, mengingat pentingnya keamanan pangan dalam program pemerintah yang menyasar kelompok usia rentan. Hasil penyelidikan laboratorium terhadap sampel makanan yang dikumpulkan akan menjadi kunci untuk memastikan penyebab pasti insiden di Tasikmalaya ini. (Yan Kusuma/Mun)

TRENDING

Exit mobile version