OASE
Mengungkap Sejarah dan Asal Usul Puasa Ramadan

AKTUALITAS.ID – Puasa Ramadan adalah ibadah yang sudah ada sejak zaman kuno dan telah dilaksanakan oleh berbagai umat sebelum umat Islam.
Sejarah puasa tidak hanya terbatas pada agama Islam, tetapi juga dikenal dalam berbagai peradaban seperti Mesir, India, Yunani, dan Romawi. Bahkan, umat Yahudi dan Nasrani masih melestarikan tradisi puasa hingga saat ini, di mana mereka juga mengikuti jejak nabi-nabi seperti Nabi Musa alaihissalâm dan Nabi Isa alaihissalâm yang berpuasa sebagai bentuk syukur kepada Allah.
Dalam Al-Qur’an, puasa diwajibkan untuk umat Islam sebagai bentuk penguatan spiritual dan kedekatan dengan Allah, sebagaimana tercantum dalam Surat Al-Baqarah ayat 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” Ibadah puasa ini disyariatkan setelah peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah.
Sebelum puasa Ramadhan diwajibkan, Rasulullah SAW terlebih dahulu menjalankan puasa Asyura, yang juga merupakan puasa yang dilakukan oleh umat Yahudi sebagai bentuk syukur atas selamatnya Nabi Musa dan kaumnya.
Puasa Ramadhan kemudian diwajibkan oleh Allah setelah Rasulullah SAW tiba di Madinah, dengan diturunkannya Surat Al-Baqarah ayat 183-185. Dalam proses penetapannya, awalnya umat Islam diberi pilihan antara berpuasa atau mengganti puasa dengan fidyah (memberi makan kepada fakir miskin). Namun, setelah umat Islam semakin terbiasa dengan ibadah puasa, kewajiban untuk berpuasa Ramadhan tanpa pilihan fidyah diatur dalam ayat 185 Surat Al-Baqarah.
Seiring berjalannya waktu, aturan-aturan mengenai pelaksanaan puasa pun mulai disesuaikan. Awalnya, umat Islam tidak boleh mendekati istrinya pada malam hari selama bulan Ramadhan.
Namun, aturan ini dilonggarkan melalui wahyu yang membolehkan suami-istri berhubungan pada malam hari selama bulan puasa. Meskipun demikian, para ulama menyarankan bahwa berpuasa tetap menjadi pilihan terbaik.
Dengan perkembangan zaman, puasa Ramadhan kini menjadi kewajiban yang sangat sakral bagi umat Islam di seluruh dunia, dengan makna spiritual yang mendalam untuk menyucikan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah. (Mun/ Ari Wibowo)
-
NASIONAL13/03/2025
Waka MPR Apresiasi Langkah Presiden Prabowo Jalin Kolaborasi dengan Pemuda Peduli Lingkungan
-
EKBIS13/03/2025
Beras Berkutu Ditemukan di Gudang Bulog, Wamentan Pastikan untuk Pakan Ternak
-
NASIONAL13/03/2025
Roberth Rouw Ajak Masyarakat Jayawijaya Perkuat 4 Pilar Kebangsaan
-
NASIONAL13/03/2025
Prabowo Siapkan Penjara di Pulau Terpencil buat Koruptor: Mereka Gak Bisa Kabur!
-
EKBIS13/03/2025
Menhut: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
-
EKBIS13/03/2025
Tiket Pesawat Diskon Belum Ludes! Menpar: Baru Terjual 22 Persen
-
DUNIA13/03/2025
Duterte di Belanda: Pengacara Desak ICC Kembalikan Mantan Presiden ke Filipina
-
RAGAM13/03/2025
Buka Puasa dan Kolesterol: Turunkan dengan Dua ‘Buah Al Quran’ Ini