OASE
Kisah Rasulullah SAW menangis karena ayat neraka
AKTUALITAS.ID – Neraka merupakan balasan bagi mereka yang melanggar perintah Allah. Di sanalah tempat orang-orang yang jauh dari ridha dan ampunan-Nya.
Syekh Muhammad bin Abu Bakar al-Ushfuri dalam kitabnya, Al-Mawaizh al-Ushfuriyyah menyebutkan sebuah kisah yang berkenaan dengan turunnya wahyu. Firman Allah yang dimaksud adalah Alquran surah al-Hijr ayat ke-43.
وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمَوْعِدُهُمْ أَجْمَعِينَ
“Sesungguhnya Neraka Jahanam itu adalah tempat akhir yang dijanjikan untuk mereka semua.”
Nabi Muhammad SAW menerima wahyu tersebut sehingga menangislah beliau. Waktu itu, para sahabat belum mengetahui, firman Allah apa gerangan yang membuat beliau tersedu sedan.
Maka, Abdurrahman bin Auf (riwayat lain mengatakan: Umar bin Khattab) pun berinisiatif untuk menanyakan kepada beliau. Namun, hal itu tidak dilakukan langsung, melainkan via perantaraan Fathimah az-Zahra. Sebab, para sahabat mafhum, Rasulullah SAW selalu bahagia bila bertemu dengan putrinya itu.
“Wahai Ibnu Auf, ada perlu apakah engkau kemari?” tanya Fathimah dari balik pintu.
“Aku tadi meninggalkan Nabi SAW dalam keadaan menangis dan bersedih setelah menerima wahyu dari Jibril. Sementara itu, kami hingga kini juga belum tahu apa yang telah diturunkan Jibril kepada beliau,” jawab Abdurrahman bin Auf.
“Baiklah, kalau begitu, kembalilah terlebih dahulu. Aku akan berganti pakaian lalu segera menyusul Rasulullah. Semoga beliau nanti berkenan memberi tahuku tentang apa yang baru saja diturunkan Jibril kepadanya.”
Akhirnya, Fathimah menemui ayahandanya itu. Kemudian, dia bertanya, “Fidaka nafsi, apa gerangan yang telah membuatmu menangis?” tanyanya kepada Rasul SAW.
Rasulullah pun menjelaskan surah yang dimaksud. Lantas, putrinya bertanya lagi, “Wahai Rasulullah, seperti apakah pintu-pintu neraka itu?”
“Wahai Fathimah, sesungguhnya pintu neraka yang paling ringan itu setara dengan 70 ribu gunung dari api dan pada setiap gunung tersebut terdapat 70 ribu lembah api, lalu pada tiap-tiap lembah itu terdapat 70 juta sumber api yang masing-masing berisi sejuta kota,” jawab Rasulullah SAW.
“Kemudian, pada setiap kota tersebut terdapat 70 juta istana api. Lalu, pada tiap-tiap rumah itu terdapat 70 juta ruangan api yang berisi 70 juta peti api, dan pada setiap api itu terdapat 70 juta jenis siksaan yang berbeda satu sama lain,” sambung beliau lagi.
Mendengar penjelasan itu, Fathimah tak kuasa menahan rasa sedih dan cemasnya. “Betapa malangnya orang yang masuk neraka,” katanya.
Keterangan dari Nabi SAW itu lantas tersebar dari sahabat satu ke sahabat lainnya. Salman al-Farisi, misalnya, begitu mendengar itu langsung menuju ke permakaman Baqi al-Gharqad.
Di sana, dia merenung, meletakkan tangannya di atas kepala, dan lantas berseru, “Betapa jauhnya perjalanan menuju akhirat, dan betapa sedikitnya bekal yang kumiliki!” Salman pun menangis sedih. (Mun/Yan Kusuma)
-
POLITIK31/12/2025 07:00 WIBEmpat Partai Besar Dukung Pilkada Lewat DPRD, Dede Yusuf: Komisi II Belum Ada Pembahasan
-
OASE31/12/2025 05:00 WIBKeutamaan Surat Al Kautsar: Kunci Syukur di Balik Nikmat yang Tak Terhitung
-
RIAU31/12/2025 13:00 WIBKapolres Bengkalis Sampaikan Pengungkapan Kasus Sepanjang 2025
-
NUSANTARA31/12/2025 06:30 WIBWNA Australia Tewas Saat Diving di Tulamben Bali Setelah Lepas Regulator di Kedalaman 15 Meter
-
JABODETABEK31/12/2025 05:30 WIBMau Tahun Baruan di Luar? Simak Prakiraan Cuaca Jabodetabek Rabu 31 Desember
-
JABODETABEK31/12/2025 07:30 WIBMalam Tahun Baru 2026: LRT Jakarta Layani Penumpang Sampai Pukul 02.00 WIB
-
NASIONAL31/12/2025 10:00 WIBKasus CSR BI-OJK Meluas, KPK Dalami Dugaan Suap Rp 3 Miliar
-
POLITIK31/12/2025 06:00 WIBJeirry Sumampow: Pilkada Lewat DPRD Hanya Melokalisasi Politik Uang