OASE
Kisah Unta Ajaib Nabi Shalih dan Pelajaran dari Peristiwa Kaum Tsamud

AKTUALITAS.ID – Dalam perjalanan menuju Perang Tabuk, Nabi Muhammad SAW melewati kawasan kampung Tsamud yang bernama Hijr. Di sana, beliau dan para sahabat singgah sejenak dan berinteraksi dengan keajaiban yang pernah terjadi di masa lalu.
Saat di Hijr, mereka mengambil air dari sumur setempat dan membuat adonan roti. Nabi Muhammad SAW kemudian memerintahkan agar air dalam bejana itu ditumpahkan dan adonan diberikan kepada unta Nabi Shalih. Setelah itu, beliau melanjutkan perjalanan ke sebuah sumur lainnya yang dikenal sebagai tempat di mana unta ajaib Nabi Shalih pernah datang.
Nabi Muhammad SAW menunjukkan jalan yang pernah dilalui oleh unta Nabi Shalih, sekaligus memberi tahu bahwa hewan tersebut pernah berbagi air dengan kaum Tsamud secara bergiliran. Mereka bergantian meminum dari sumur tersebut sesuai hari yang telah ditentukan, sehingga sumur itu tetap menyimpan air untuk warga setempat.
Dalam Al-Qur’an surah asy-Su’ara ayat ke-155, dijelaskan tentang unta ajaib itu:
“Dia (Shalih) menjawab, ‘Ini seekor unta betina, yang berhak mendapatkan (giliran) minum, dan kamu juga berhak mendapatkan minum pada hari yang ditentukan.’”
Asal-Usul Unta Ajaib Nabi Shalih
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, unta tersebut lahir dari permintaan kaum Tsamud sendiri. Mereka meminta bukti nyata atas kerasulan Nabi Shalih. Maka, Allah memerintahkan batu besar yang bernama al-Kaatibah di dekat Hijr untuk melahirkan seekor unta betina yang sedang hamil. Batu tersebut bergetar dan retak, lalu keluarlah unta tersebut dengan janin di dalam perutnya, yang bergerak mengikuti permintaan kaum Tsamud.
Setelah melihat keajaiban ini, sebagian pemimpin mereka, Junda bin Amr, dan beberapa masyarakat lainnya kemudian beriman. Namun, tidak semua kaum Tsamud langsung menerima keimanan dan Islam.
Salah satu keistimewaan unta Nabi Shalih adalah susunya yang tak pernah habis, sehingga mereka dapat meminum dan memenuhi kebutuhan gizi mereka setiap hari. Meski mendapat keuntungan besar, mereka tetap bersikap iri dan membenci keberadaan unta tersebut. Akhirnya, mereka menyembelih hewan ajaib itu.
Nabi Shalih pun memperingatkan azab Allah akan menimpa mereka tiga hari setelah unta disembelih. Dan benar saja, pada hari ketiga, terdengar suara menggelegar dari langit yang membinasakan seluruh kaum Tsamud, tanpa terkecuali.
Dalam ayat lain, Allah berfirman:
“Jika mereka berpaling maka katakanlah, ‘Aku telah memperingatkan kamu akan (bencana) petir seperti petir yang menimpa kaum ’Ad dan kaum Tsamud’.”
Seluruh mereka, baik yang tinggal di daerah maupun yang sedang bepergian, tidak ada yang selamat kecuali seorang lelaki bernama Abu Righal. Ia yang sedang berada di Tanah Haram ketika azab turun, dan Allah melindunginya dari azab tersebut.
Demikianlah kisah penuh pelajaran dari kaum Nabi Shalih, yang mengingatkan akan kekuasaan Allah dan pentingnya ketaatan kepada-Nya. (Mun)
-
FOTO21/07/2025 13:25 WIB
FOTO: Aksi Teatrikal Aktivis Satwa di Depan Plataran Menteng
-
NASIONAL21/07/2025 07:00 WIB
Putra Dedi Mulyadi Bantah Adanya Pembagian Makan Gratis
-
NASIONAL21/07/2025 12:00 WIB
Kontradiksi Pernyataan Dedi Mulyadi Soal Makan Gratis di Pesta Rakyat Anaknya
-
JABODETABEK21/07/2025 06:30 WIB
Pria Tewas Ditusuk Adiknya Sendiri di Jakarta Timur
-
DUNIA21/07/2025 13:00 WIB
Kamchatka Rusia Diguncang Gempa 5,3
-
RAGAM21/07/2025 20:15 WIB
Dewan Pers Lakukan Verifikasi Faktual Media ke Redaksi Aktualitas.id
-
NASIONAL21/07/2025 11:00 WIB
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Rumpin Bogor
-
RAGAM21/07/2025 12:30 WIB
Netflix Ungkap Penggunaan AI untuk Pangkas Biaya Produksi Film dan Serial