Connect with us

OASE

Sakratul Maut: Antara Siksaan Zalim dan Salam untuk Mukmin

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID – Kematian adalah kepastian yang tidak bisa dihindari, namun cara setiap orang menghadapinya berbeda. Dalam Alquran dan hadis, proses sakratul maut digambarkan sebagai fase penuh ujian di ujung kehidupan. Bagi orang zalim dan kafir, sakratul maut datang dengan siksaan yang pedih. Sebaliknya, bagi orang mukmin, ajal datang dengan kedamaian dan sambutan mulia dari malaikat.

Istilah sakratul maut berasal dari kata sakara yang berarti menutup. Para ulama memaknai sakratul maut sebagai kesulitan dan perih yang dialami seseorang saat rohnya berpisah sempurna dari jasad. Allah Swt. berfirman dalam QS Qaf ayat 19:

“Seketika itu datanglah sakratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang dahulu hendak engkau hindari.”

Ayat ini, menurut M. Quraish Shihab, menegaskan bahwa sakratul maut adalah kepastian yang tidak mungkin dihindari siapa pun. Bagi orang kafir, momen itu digambarkan sangat menakutkan. QS Al-An‘am ayat 93 menjelaskan bagaimana malaikat memukul dan memaksa nyawa orang-orang zalim keluar, sembari mengabarkan azab yang menanti mereka.

Namun, gambaran berbeda diberikan kepada orang-orang beriman. Dalam QS An-Nahl ayat 32, Allah menegaskan bahwa malaikat datang dengan ucapan salam penuh kelembutan:

“Salamun ‘alaikum, masuklah ke dalam surga karena apa yang telah kamu kerjakan.”

Riwayat Ibnu Mas’ud menambahkan, sebelum nyawa seorang mukmin dicabut, Malaikat Maut lebih dulu menyampaikan salam dari Allah sebagai bentuk penghormatan.

Kementerian Agama dalam tafsirnya menjelaskan, sakratul maut ibarat tabir yang membuka kenyataan sebenarnya. Bagi orang kafir, inilah awal azab yang tak terelakkan. Sementara bagi orang mukmin, ini adalah gerbang menuju rahmat dan balasan mulia.

Sakratul maut dengan demikian menjadi pengingat, bahwa hidup bukan sekadar berakhir di dunia. Ia adalah awal perjalanan panjang menuju akhirat, dengan dua jalan berbeda: pedih bagi yang mendustakan, damai bagi yang beriman. (Mun)

Continue Reading

TRENDING

Exit mobile version