Connect with us

OTOTEK

Ingin Beli Mobil Listrik Pertama? Simak 8 Tips Penting Ini!

Aktualitas.id -

Ilustrasi - Mobil listrik China Wuling BinguoEV . (istimewa)

AKTUALITAS.ID – Mobil listrik kini semakin menarik perhatian masyarakat sebagai pilihan kendaraan masa depan. Selain ramah lingkungan, mobil listrik juga dikenal hemat biaya perawatan dan efisien dalam pemakaian harian. Namun, bagi Anda yang ingin membeli mobil listrik pertama, ada sejumlah hal penting yang harus dipertimbangkan agar tidak salah pilih.

Dengan semakin banyaknya model dan jenis mobil listrik di pasar, memilih kendaraan yang tepat bukan perkara mudah. Mulai dari jenis mobil, kapasitas baterai, hingga ketersediaan stasiun pengisian daya, semuanya perlu direncanakan dengan matang sesuai kebutuhan pribadi.

Berikut delapan tips penting memilih mobil listrik pertama, seperti dikutip dari Electric Cars Guide:


1. Hitung Jarak Tempuh Harian Anda

Langkah awal yang harus Anda lakukan adalah menghitung rata-rata jarak tempuh harian. Jika Anda hanya menempuh sekitar 30–50 km per hari, mobil listrik sangat cocok karena efisien dan hemat energi. Namun, jika perjalanan harian melebihi 200 km, Anda perlu mempertimbangkan ulang jenis mobil listrik yang paling sesuai.

2. Kenali Jenis Mobil Listrik

Ada tiga jenis mobil listrik di pasaran:

  • BEV (Battery Electric Vehicle): sepenuhnya menggunakan listrik, tanpa mesin bensin dan nol emisi.
  • PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle): menggabungkan listrik dan bensin, bisa diisi ulang dan beralih ke bahan bakar saat baterai habis.
  • HEV (Hybrid Electric Vehicle): tetap menggunakan bensin, namun dibantu motor listrik yang mengisi daya otomatis saat berkendara.

Memahami ketiga jenis ini akan membantu Anda memilih kendaraan yang sesuai dengan gaya hidup dan kebutuhan harian.

3. Cermati Kapasitas dan Umur Baterai

Baterai adalah komponen utama dalam mobil listrik. Semakin besar kapasitas baterai (dalam satuan kWh), semakin jauh jarak tempuh yang dapat dilalui. Namun, kapasitas baterai akan menurun seiring waktu. Pastikan Anda memeriksa garansi baterai dari pabrikan dan ketahanan dalam jangka panjang.

4. Periksa Infrastruktur Pengisian Daya

Ketersediaan charger menjadi faktor krusial. Pastikan ada stasiun pengisian daya di dekat rumah, kantor, atau sepanjang rute yang sering Anda lewati. Jika masih terbatas, pertimbangkan untuk memasang charger pribadi di rumah agar mobil bisa diisi dengan mudah dan nyaman.

5. Pilih Merek yang Terpercaya

Reputasi produsen sangat memengaruhi pengalaman kepemilikan mobil listrik. Merek ternama biasanya menawarkan layanan purna jual yang baik, ketersediaan suku cadang, serta nilai jual kembali yang stabil. Pilih produsen yang sudah terbukti dalam pengembangan kendaraan listrik.

6. Lakukan Test Drive Sebelum Membeli

Jangan hanya melihat dari spesifikasi. Cobalah langsung mengemudi mobil listrik yang Anda incar. Rasakan performanya, kenyamanannya, dan kemudahan penggunaannya. Test drive akan memberi gambaran nyata apakah mobil tersebut sesuai dengan kebutuhan dan preferensi Anda.

7. Hitung Biaya Kepemilikan Jangka Panjang

Selain harga beli, penting untuk menghitung total biaya kepemilikan. Mobil listrik memang hemat perawatan, tetapi biaya penggantian baterai dan premi asuransi bisa berbeda antar merek dan model. Lakukan simulasi menyeluruh agar tidak ada pengeluaran tak terduga.

8. Perhatikan Fitur dan Teknologi Pendukung

Mobil listrik masa kini umumnya dilengkapi fitur canggih, seperti:

  • Regenerative braking (pengisian daya saat pengereman)
  • Eco mode untuk menghemat energi
  • Sistem infotainment terintegrasi
  • Asisten pengemudi otomatis

Pastikan mobil pilihan Anda memiliki fitur yang menunjang kenyamanan, keamanan, dan efisiensi dalam berkendara sehari-hari.


Kesimpulan

Membeli mobil listrik pertama adalah keputusan besar yang memerlukan pertimbangan matang. Dengan memahami kebutuhan Anda, mengenali jenis kendaraan, memeriksa infrastruktur pengisian, serta memilih merek tepercaya, Anda bisa mendapatkan mobil listrik yang tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga menjadi investasi jangka panjang yang cerdas. (YAN KUSUMA/DIN) 

TRENDING