Connect with us

OTOTEK

TikTok, AliExpress, dan WeChat Dicurigai Kirim Data Pengguna ke China

Aktualitas.id -

Ilustrasi, Foto: Ist

AKTUALITAS.ID Kelompok advokasi Austria, Noyb, mengajukan keluhan resmi terkait pelanggaran privasi data terhadap tiga aplikasi ternama asal China: TikTok, AliExpress, dan WeChat. Pelanggaran ini diduga terkait ketidakpatuhan terhadap undang-undang perlindungan data Uni Eropa (GDPR).

Menurut laporan yang dikutip dari Reuters, Jumat (18/7/2025), ketiga aplikasi ini diketahui mengumpulkan berbagai data pengguna, namun menolak memberikan akses penuh atas data tersebut seperti diwajibkan oleh hukum Uni Eropa.

Kleanthi Sardeli, pengacara perlindungan data dari Noyb, menyatakan, “TikTok, AliExpress, dan WeChat mengumpulkan data sebanyak mungkin terkait Anda, namun menolak memberikan Anda akses penuh seperti diwajibkan oleh hukum Uni Eropa.”

Berdasarkan investigasi, sebagian besar perusahaan teknologi menyediakan alat untuk memenuhi permintaan pengunduhan data pengguna. Namun, beberapa perusahaan asal China termasuk ketiga aplikasi ini melakukan hal yang berlawanan.

Tanggapan telah datang dari Tencent, pemilik WeChat. Juru bicara perusahaan memastikan pihaknya mematuhi aturan yang berlaku di setiap wilayah operasi dan memiliki komitmen kuat untuk melindungi privasi dan keamanan data pengguna.

Sementara itu, TikTok dan AliExpress belum memberikan respons resmi terhadap permintaan komentar mengenai kasus ini.

Noyb telah berulang kali mengajukan keluhan serupa terkait data yang dikumpulkan oleh perusahaan teknologi. Pada Januari lalu, kelompok ini melaporkan enam perusahaan China lainnya atas masalah serupa. Laporan tersebut berupaya menangguhkan pengiriman data perusahaan ke China dan meminta denda hingga 4% dari pendapatan global perusahaan terkait masalah privasi data. (Yoke Firmansyah/Mun)

TRENDING