RAGAM
Pentingnya Penggunaan Antibiotik yang Bijak untuk Cegah Resistensi

AKTUALITAS.ID – Antibiotik merupakan senjata ampuh dalam mengatasi infeksi bakteri, namun penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati dan berdasarkan rekomendasi dokter. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Departemen Hubungan Lembaga Pemerintah PB IDI, Brigjen TNI Purn DR Dr. Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, dalam diskusi daring di Jakarta.
Dr. Soroy menegaskan bahwa antibiotik bukan sekadar obat untuk membunuh kuman, melainkan juga berkaitan dengan proses kompleks di dalam tubuh, seperti patofisiologi dan patogenesis. Oleh karena itu, antibiotik harus diberikan berdasarkan diagnosis medis yang akurat, bukan digunakan sembarangan.
“Masyarakat harus menyadari bahwa tidak semua demam atau infeksi memerlukan antibiotik. Infeksi yang disebabkan oleh virus, misalnya, tidak akan sembuh dengan antibiotik,” ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa jika demam atau gejala infeksi berlangsung lebih dari lima hari, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.
Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, baik dari segi jenis, dosis, maupun durasi, dapat menyebabkan resistensi antibiotik, sebuah kondisi di mana bakteri menjadi kebal terhadap obat-obatan yang biasa digunakan. Resistensi antibiotik dapat mengakibatkan infeksi yang lebih sulit ditangani dan mengurangi efektivitas pengobatan di masa depan.
Dr. Soroy juga mengingatkan pentingnya kesabaran dalam menjalani terapi antibiotik. Antibiotik membutuhkan waktu untuk bekerja, dan perubahan yang signifikan tidak bisa terjadi dalam hitungan jam. Mengganti antibiotik tanpa indikasi yang jelas hanya akan mengurangi efektivitas pengobatan.
“Kesabaran adalah kunci dalam pengobatan. Variasi gejala klinis pada setiap individu sangat berbeda, dan antibiotik tidak bisa bekerja dalam sekejap,” tambahnya.
Untuk itu, edukasi tentang penggunaan antibiotik dan risiko resistensi antibiotik sangat penting. Masyarakat diminta untuk tidak membeli antibiotik secara sembarangan, termasuk melalui platform daring, tanpa resep dokter. Keputusan akhir terkait pemberian antibiotik tetap berada di tangan dokter yang terlatih dalam memahami kompleksitas penyakit.
Dengan penggunaan antibiotik yang bijak dan terkontrol, masyarakat dapat membantu mencegah resistensi antibiotik, melindungi diri sendiri, dan menjaga kesehatan komunitas secara keseluruhan. (NAUFAL/RAFI)
-
EKBIS23/04/2025 11:30 WIB
Kabar Baik dari Pasar Energi: Harga Minyak Naik Tajam Setelah Penurunan Stok AS
-
FOTO23/04/2025 16:00 WIB
FOTO: Bakti Sosial IBI Sambut Hari Pekan Imunisasi Dunia
-
EKBIS23/04/2025 09:15 WIB
IHSG Tembus 6.605, Saham MAPA & INDF Jadi Top Gainers
-
EKBIS23/04/2025 10:15 WIB
Kabar Gembira Investor Emas: Harga Antam Melonjak Tajam
-
EKBIS23/04/2025 09:45 WIB
Rupiah Kembali Loyo Ditekan Sentimen Trump Soal The Fed
-
POLITIK23/04/2025 11:00 WIB
Catur Politik Tingkat Tinggi: Prabowo Hadapi “Kudeta Tertutup” Sang Mantan?
-
EKBIS23/04/2025 10:45 WIB
Aset Kripto Menggila! Bitcoin Naik 7%, Dogecoin Melejit 12% Hari Ini
-
JABODETABEK23/04/2025 17:00 WIB
Satu Juta Lebih Bayi Diimunisasi Serentak: Kolaborasi Hebat IBI dan Dinkes Wujudkan Generasi Emas 2045