RAGAM
Waspada! CVST pada Ibu Hamil, Kenali Gejalanya

AKTUALITAS.ID – Kehamilan adalah momen berharga dalam kehidupan seorang wanita, tetapi juga membawa berbagai perubahan pada tubuh, termasuk peningkatan risiko gangguan pembekuan darah. Salah satu kondisi serius yang bisa terjadi adalah Trombosis Sinus Vena Serebral (Cerebral Venous Sinus Thrombosis/CVST), yaitu terbentuknya gumpalan darah di pembuluh darah otak yang dapat mengancam nyawa.
Menurut laporan Times of India, CVST merupakan bentuk stroke yang meskipun jarang terjadi, tetap perlu diwaspadai, terutama pada ibu hamil. Risiko paling tinggi terjadi pada trimester ketiga dan empat minggu pertama pasca persalinan.
Mengapa Ibu Hamil Rentan Terkena CVST?
Kehamilan menyebabkan perubahan dalam sistem pembekuan darah, membuat tubuh lebih rentan terhadap hiperkoagulasi atau pembekuan darah berlebih. Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko CVST selama kehamilan antara lain:
✔ Operasi sesar
✔ Infeksi sistemik
✔ Muntah berlebihan
✔ Anemia
✔ Kontrasepsi oral sebelum kehamilan
✔ Dehidrasi
✔ Riwayat penyakit trombotik atau trombofilia genetik
Selain itu, wanita dengan kondisi seperti obesitas, merokok, diabetes, atau memiliki riwayat trauma dan operasi sebelumnya juga lebih berisiko mengalami pembekuan darah di otak.
Kenali Gejala CVST Sejak Dini
Menurut Dr. Kunal Bahrani, Direktur Klinis & HOD-Neurologi dari Marengo Asia Hospitals Faridabad, gejala utama CVST adalah sakit kepala yang terus-menerus dan memburuk dari waktu ke waktu. Gejala lainnya meliputi:
🔴 Penglihatan kabur
🔴 Pingsan atau kehilangan kesadaran
🔴 Kehilangan kendali atas gerakan tubuh
🔴 Kejang hingga koma
Jika tidak segera ditangani, CVST dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kesulitan berbicara, gangguan penglihatan, tekanan tinggi dalam otak, dan bahkan cedera otak permanen.
Bagaimana Cara Diagnosis dan Pengobatan CVST?
Untuk memastikan adanya CVST, dokter biasanya akan melakukan beberapa tes pencitraan seperti MRI otak, MR venogram, CT venogram, serta tes darah guna mengevaluasi aliran darah di otak.
Jika didiagnosis dengan CVST, pasien akan diberikan terapi antikoagulasi sebagai pengobatan utama. Namun, dalam kasus yang lebih parah—misalnya jika terjadi kerusakan saraf atau koma—terapi endovaskular atau intervensi bedah bisa menjadi pilihan.
Cegah CVST dengan Gaya Hidup Sehat!
Pencegahan adalah langkah terbaik untuk mengurangi risiko CVST. Para ahli menyarankan ibu hamil untuk:
✅ Konsumsi makanan sehat rendah lemak, kaya buah dan sayur
✅ Berolahraga ringan setiap hari
✅ Menghindari rokok dan paparan asapnya
✅ Menjaga hidrasi tubuh
✅ Mengontrol kondisi kesehatan seperti diabetes dan tekanan darah tinggi
Kesadaran masyarakat terhadap CVST sangat penting agar deteksi dan pengobatan dapat dilakukan lebih cepat. Jika mengalami sakit kepala parah dan gejala mencurigakan lainnya selama kehamilan atau pasca persalinan, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat! (YAN KUSUMA/RIHADIN)
-
EKBIS14/04/2025 11:30 WIB
Harga Kripto Terkini: Mayoritas Zona Merah
-
EKBIS14/04/2025 09:30 WIB
IHSG Cetak Kenaikan Solid! Sinyal Positif dari AS dan Dominasi Saham Grup Besar
-
EKBIS14/04/2025 12:45 WIB
Diplomasi Pertanian Jadi Sorotan, Presiden Prabowo Kenalkan Mentan Amran ke Raja Yordania
-
NASIONAL14/04/2025 15:45 WIB
Eks Menhub Budi Karya Kembali ‘Menghilang’ di Radar Kasus DJKA, KPK Ulur Waktu?
-
NASIONAL14/04/2025 07:00 WIB
Babak Baru Kasus Korupsi CPO: Kejagung Dalami Peran Hakim Pemberi Vonis Lepas
-
POLITIK14/04/2025 16:35 WIB
Pertemuan Prabowo-Megawati Akan Berlanjut, PDIP Siap Bersinergi
-
NASIONAL14/04/2025 17:34 WIB
Kasus Suap Hakim CPO: Hasbiallah Ilyas Soroti Buruknya Integritas Penegak Hukum
-
WARGANET14/04/2025 14:30 WIB
Alasan Ilmiah Mengapa Waktu ‘Melejit’ Saat Kita Tenggelam dalam Dunia Maya