RAGAM
Matahari Terbit dari Barat? Pakar Ungkap Simulasi Ngeri Perubahan Drastis di Bumi

AKTUALITAS.ID – Selama ini, kita selalu tahu Matahari terbit dari Timur dan terbenam di Barat. Namun, bagaimana jadinya jika rotasi Bumi berubah dan Matahari tiba-tiba terbit dari Barat? Sebuah simulasi yang dilakukan oleh Institut Meteorologi Max Planck di Hamburg, Jerman, memberikan gambaran menakutkan tentang kemungkinan ini.
Peneliti menjalankan simulasi komputer selama 7.000 tahun untuk menganalisis dampak dari perubahan besar ini, di mana arah rotasi Bumi dibalik. Hasilnya? Bumi akan mengalami perubahan drastis dalam iklim, cuaca, dan ekosistem.
Berikut adalah beberapa dampak besar yang akan terjadi jika Matahari terbit dari Barat, berdasarkan simulasi tersebut:
- Iklim yang Ekstrem
Wilayah Eropa barat akan mengalami musim dingin yang sangat parah karena adanya aliran angin jet stream Timur yang membawa udara dingin dari Rusia. Hal ini menyebabkan Eropa Barat menjadi jauh lebih dingin, bahkan bagi penduduk yang sudah terbiasa dengan musim dingin. - Perubahan Besar pada Gurun
Rotasi Bumi yang terbalik akan mengurangi jumlah gurun di beberapa tempat. Gurun Sahara, misalnya, akan berkurang luasnya, sementara wilayah Amerika, khususnya di bagian Tenggara, Brasil, dan Argentina, akan mengalami peningkatan luas gurun. - Perubahan Cuaca Drastis
Di kawasan seperti Brasil dan Argentina yang sebelumnya lebih banyak menerima curah hujan, dengan perubahan ini mereka akan lebih jarang mendapatkan hujan. Sebaliknya, wilayah yang kering seperti Timur Tengah justru akan mendapatkan hujan lebih banyak. - Lonjakan Cyanobacteria
Samudra India, khususnya bagian utaranya, akan mengalami lonjakan cyanobacteria yang sangat besar. Hal ini akan mengurangi kadar oksigen di perairan lebih dalam, menciptakan dampak besar pada ekosistem laut.
Namun, klaim Matahari akan terbit dari Barat juga pernah menjadi viral melalui unggahan Facebook pada tahun 2021, yang mengaitkannya dengan teori kiamat. Dalam unggahan tersebut disebutkan bahwa NASA mengonfirmasi bahwa perubahan rotasi Bumi menyebabkan Matahari akan terbit dari Barat, namun klaim ini dibantah oleh NASA.
NASA menegaskan bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan prediksi terkait fenomena tersebut. Meskipun fenomena pembalikan medan magnet Bumi bisa saja terjadi, seperti yang terjadi di planet Venus, itu bukanlah sesuatu yang menyebabkan Matahari terbit dari Barat.
Kesimpulannya, meskipun hasil simulasi ini menarik dan menggambarkan dampak luar biasa dari perubahan rotasi Bumi, hingga kini belum ada bukti atau prediksi ilmiah dari lembaga terpercaya seperti NASA yang mendukung klaim Matahari akan terbit dari Barat. Informasi yang viral di media sosial tersebut dapat dipastikan sebagai hoaks. (Mun/Yan Kusuma)
-
EKBIS09/06/2025 10:30 WIB
Harga Emas Terjun Bebas, Antam Sentuh Rp 1,9 Juta per Gram
-
RAGAM09/06/2025 12:30 WIB
Luka di Tanah Kaya: Konflik Tambang di Indonesia dan Ketika Nikel Mencabik Raja Ampat
-
EKBIS09/06/2025 09:30 WIB
Harga Beras dan SPHP Masih Melambung Tinggi Hari Ini, 9 Juni 2025
-
OASE09/06/2025 05:00 WIB
Begini Perjalanan Roh Seorang Mukmin Saat Jasad Dikuburkan
-
NASIONAL09/06/2025 06:00 WIB
Wakil Ketua MPR: Hukum Tegas untuk Pelaku Pertambangan Ilegal di Raja Ampat
-
NASIONAL09/06/2025 07:00 WIB
Panas Raja Ampat: Golkar Ungkap Dalang di Balik Kritik Tambang yang Sasar Bahlil
-
POLITIK09/06/2025 12:00 WIB
Hindari Kericuhan 2029, PKS: RUU Pemilu Wajib Ketok Palu Tahun Ini
-
POLITIK09/06/2025 09:00 WIB
Terganjal Usia? Pengamat Sebut Jokowi Lebih Masuk Akal Gabung PSI daripada PPP