Connect with us

Dunia

Kasus Mpox di Afrika Melonjak 500 Persen, Situasi Belum Terkendali

Published

on

Pasien yang tertular mpox dan keluarganya terlihat di pusat pengobatan mpox di pinggiran Bukavu, provinsi Kivu Selatan, Republik Demokratik Kongo (DRC), pada 31 Agustus 2024. (Xinhua)

AKTUALITAS.ID – Kasus mpox di Afrika mengalami lonjakan lebih dari 500 persen tahun ini dibandingkan dengan total kasus sepanjang 2023. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Afrika menunjukkan bahwa 19 negara kini terdampak wabah ini, termasuk Mauritius yang baru saja melaporkan kasus pertama mereka.

Ngashi Ngongo, kepala staf CDC Afrika, dalam konferensi pers daring pada Kamis (31/10) malam, menyatakan bahwa situasi masih jauh dari terkendali. “Secara umum, kami masih dalam tren kenaikan,” ungkapnya. Sejak awal 2024, tercatat 48.093 kasus mpox, dengan 10.372 kasus terkonfirmasi dan lebih dari 1.048 kematian.

Wilayah Afrika Tengah menjadi pusat wabah, menyumbang 85,7 persen dari total kasus dan 99,5 persen dari semua kematian. Dalam seminggu terakhir, benua Afrika melaporkan 2.766 kasus baru, dengan 1.254 di antaranya terkonfirmasi. Mayoritas kasus ini berasal dari Republik Demokratik Kongo dan Burundi.

CDC Afrika juga menyuarakan keprihatinan atas meningkatnya kasus di Liberia dan Uganda. Di Uganda, penyebaran mpox dipicu oleh beberapa faktor risiko, termasuk penularan lintas batas dan seksual.

Mpox, yang juga dikenal sebagai cacar monyet, pertama kali ditemukan pada monyet laboratorium pada 1958. Virus ini dapat menyebar melalui cairan tubuh, percikan pernapasan, atau benda yang terkontaminasi, dengan gejala berupa demam, ruam, dan pembengkakan kelenjar getah bening.

Penyebaran cepat ini memaksa CDC Afrika menyatakan wabah mpox sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Mengancam Keamanan Benua (PHECS) pada pertengahan Agustus. Tak lama kemudian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga meningkatkan status mpox menjadi Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional (PHEIC), menandai level peringatan global tertinggi. (KAISAR/RAFI)

OASE

INFOGRAFIS

WARGANET

Trending