Dunia
Dukung Trump, Elon Musk Dianggap Sebarkan Puluhan Hoaks Pilpres AS di Platform X
AKTUALITAS.ID – Elon Musk, pendiri SpaceX dan pemilik platform media sosial X (sebelumnya Twitter), dikritik karena dianggap telah menyebarkan puluhan informasi palsu atau hoaks terkait pemilihan presiden Amerika Serikat 2024. Menurut laporan dari Center for Countering Digital Hate, Musk dikatakan telah memposting sekitar 87 klaim keliru tentang pilpres AS di akun X miliknya sepanjang tahun 2024, yang kemudian dilaporkan telah mencapai sekitar 2 miliar penonton.
Musk secara terbuka menunjukkan dukungannya untuk Donald Trump dalam pilpres kali ini. Selain aktif mengampanyekan Trump di platform X, Musk juga baru-baru ini terlihat menghadiri kampanye Trump di Butler, Pennsylvania, di mana ia mendorong para pendukung untuk memilih kandidat dari Partai Republik tersebut.
Seorang pakar disinformasi dari Carnegie Mellon University, Kathleen Carley, menyatakan bahwa akun X milik Musk, yang memiliki lebih dari 200 juta pengikut, dapat memperluas jangkauan informasi hoaks tersebut karena adanya “efek jaringan.” Efek ini menyebabkan konten dari akun besar seperti milik Musk menyebar cepat ke platform media sosial lainnya, seperti Reddit dan Telegram.
Sejak diambil alih oleh Musk, platform X kerap dikritik karena membatasi moderasi konten sensitif. Dalam pilpres kali ini, platform tersebut juga disebut-sebut digunakan oleh oknum tertentu untuk menyebarkan klaim menyesatkan dan memicu perdebatan terkait keabsahan proses pemilu.
Di Pennsylvania, misalnya, unggahan seorang warga yang menuduh panitia pemilu melakukan “campur tangan pemilu” sempat viral setelah video yang diunggahnya di X menunjukkan panitia yang menolak pemilih dengan berkas tak lengkap. Meski panitia mematuhi aturan, klaim yang beredar justru menimbulkan dugaan adanya kecurangan.
“Beberapa akun X menyiratkan adanya kecurangan, padahal kami tahu pejabat pemilu mematuhi aturan dengan ketat,” ujar Hensley-Robin, direktur eksekutif Common Cause, dalam jumpa pers Selasa (5/11/2024).
Selain hoaks, X juga kerap digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian yang menyerang karakter para kandidat capres, menambah tensi di tengah proses pilpres. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak media sosial dalam membentuk opini publik selama pemilihan. (Enal Kaisar)
-
Multimedia13 jam lalu
FOTO: LRT Jakarta Kenalkan Larata Pay
-
EkBis8 jam lalu
Pemerintah Targetkan Kemiskinan 0% dan Pertumbuhan Ekonomi 8% pada 2026
-
Dunia23 jam lalu
Israel Gempur Infrastruktur Militer Hizbullah di Perbatasan Suriah-Lebanon
-
Nasional11 jam lalu
Aksi Mahasiswa Papua di Jogja Rusuh, Gus Hilmy: Masyarakat Jengah!
-
Ragam9 jam lalu
Cinta Laura Ungkap Tolak Ajakan The Weeknd di Kelab Malam, Demi Jaga Harga Diri
-
Jabodetabek4 jam lalu
Satu Orang Tewas di Kebakaran Lapak Barang Bekas di Salemba Jakpus
-
Jabodetabek12 jam lalu
Ada Reuni Akbar PA 212 di Monas, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
-
Jabodetabek6 jam lalu
KPU Jakarta Targetkan Penetapan Hasil Pilgub 2024 Paling Lambat 15 Desember