Dunia
Ehud Olmert Sebut Musuh Sebenarnya Israel Bukan Hamas, Iran, atau Hizbullah
Dalam wawancara CNN pada Rabu (30/10/2024) tersebut, diundang pula Mantan Menteri Luar Negeri Palestina sekaligus Pejabat Fatah, Nasser al-Kidwa. Wawancara dipandu jurnalis kawakan CNN, Christiane Amanpour, membahas seruan penghentian perang di Jalur Gaza.
Amanpour bertanya kepada Olmert mengapa dirinya memutuskan saat ini waktu yang tepat untuk menghentikan perang. Menjawab pertanyaan itu, Olmert mengatakan: “Ini adalah saat yang tepat, sudah banyak korban tewas dan penderitaan di kedua belah pihak, harus ada sesuatu yang dilakukan untuk mengubahnya.”
Menanggapi hal itu, al-Kidwa pun sepakat bahwa penderitaan ini harus dihentikan karena sudah lebih dari 42.000 warga Palestina terbunuh dalam perang genosida Israel sejak 7 Oktober 2023.
“Israel telah menghancurkan roket, senjata, terowongan, bunker milik Hamas dan yang sekarang terjadi adalah kita telah kehilangan tentara Israel dan banyak dari mereka telah ditawan Hamas. Kita tidak akan mendapatkan kembali para sandera jika kita tidak menghentikan perang,” imbuh Olmert.
“Musuh sebenarnya yang kita miliki bukanlah Iran, bukan Hizbullah, bukan Hamas. Musuh sebenarnya berasal dari dalam Israel, kelompok-kelompok Israel yang mesianis, gila, dan ekstrem yang berpikir bahwa mereka dapat mengusir orang-orang Palestina dan mencaplok wilayah-wilayah itu,” papar Olmert.
Proposal Gencatan Senjata
“Saya melawan mereka, saya berkampanye melawan mereka, dan saya pikir ini adalah kewajiban pemerintah Israel saat ini dan (Benjamin) Netanyahu. Sayangnya, Netanyahu bergantung pada mereka secara politik sampai-sampai dia menutup mata dan membiarkan mereka melakukan hal-hal yang sama sekali tidak dapat ditoleransi dan tidak dapat diterima,” imbuhnya.
Saat ini Olmert dan al-Kidwa tengah mengupayakan perdamaian bersama untuk Israel dengan Palestina, seperti dikutip dari laman Haaretz pada Konferensi Haaretz di London (27/10/2024).
Proposal tersebut menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan penarikan penuh pasukan Israel, pembebasan semua sandera yang ditahan Hamas, dan kembali ke perbatasan Israel tahun 1967 dengan pembentukan koridor yang menghubungkan Jalur Gaza dan Tepi Barat. (Damar Ramadhan)
-
Multimedia14 jam lalu
FOTO: LRT Jakarta Kenalkan Larata Pay
-
EkBis10 jam lalu
Pemerintah Targetkan Kemiskinan 0% dan Pertumbuhan Ekonomi 8% pada 2026
-
Nasional13 jam lalu
Aksi Mahasiswa Papua di Jogja Rusuh, Gus Hilmy: Masyarakat Jengah!
-
Ragam11 jam lalu
Cinta Laura Ungkap Tolak Ajakan The Weeknd di Kelab Malam, Demi Jaga Harga Diri
-
Nusantara6 jam lalu
Tim Hukum MP3: Kotak Suara Distrik Agimuga Rusak dan Hanya Saksi Paslon 01 yang Bisa Masuk
-
Jabodetabek6 jam lalu
Satu Orang Tewas di Kebakaran Lapak Barang Bekas di Salemba Jakpus
-
Jabodetabek14 jam lalu
Ada Reuni Akbar PA 212 di Monas, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
-
Jabodetabek8 jam lalu
KPU Jakarta Targetkan Penetapan Hasil Pilgub 2024 Paling Lambat 15 Desember