Berita
Masih Ada Hujan di Yogya, BMKG Prediksi Puncak Kemarau DIY Agustus
AKTUALITAS.ID – Hingga awal bulan Juli, beberapa kali hujan masih mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meski intensitas dan curah hujannya tidak terlalu lebat. Lalu kapan musim kemarau di DIY? “Secara umum iklim sampai dengan awal Juli wilayah DIY sudah memasuki musim kemarau terpantau dari monitoring data-data distribusi curah hujan di DIY,” kata Kepala Kelompok […]
AKTUALITAS.ID – Hingga awal bulan Juli, beberapa kali hujan masih mengguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meski intensitas dan curah hujannya tidak terlalu lebat. Lalu kapan musim kemarau di DIY?
“Secara umum iklim sampai dengan awal Juli wilayah DIY sudah memasuki musim kemarau terpantau dari monitoring data-data distribusi curah hujan di DIY,” kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun klimatologi BMKG Sleman, Etik Setyaningrum kepada wartawan melalui pesan singkat, Rabu (8/7/2020).
Menurutnya, suatu daerah dikatakan sudah memasuki masuk musim kemarau apabila curah hujan dalam 1 dasarian kurang dari 50 mm diikuti beberapa dasarian berikutnya secara konsisten dan berkelanjutan.
“Diprediksi hujan pada dasarian 1 Juli hingga 2 Juli ini berada dalam kategori rendah dengan jumlah curah hujan berkisar 0-10 mm/dasarian,” jelasnya.
Kemudian, berdasarkan hasil pengamatan pola angin sampai dengan awal bulan Juli, angin timuran masih mendominasi. Khususnya wilayah Jawa diprediksikan sampai dengan 3 bulan ke depan angin timuran masih mendominasi. Artinya periode musim kemarau masih berlangsung.
“Diprakirakan hujan 3 bulan ke depan, bulan Juli kategori rendah 0-20 mm/bulan. Bulan Agustus umumnya kategori rendah 0-10 mm/bulan, dan bulan September umumnya kategori rendah berkisar 0-20 mm/bulan,” ungkapnya.
Berdasar data tersebut, pihaknya memprakirakan puncak musim kemarau bakal terjadi di bulan Agustus.
“Puncak musim kemarau diprakirakan terjadi di bulan Agustus 2020,” kata Etik.
Oleh karena itu, dia mengimbau kepada masyarakat agar mulai mempersiapkan diri seperti mulai menghemat air, menjaga kesehatan terutama siang hari yang cukup panas, mengurangi aktivitas di luar ruangan.
“Kami mengimbau juga agar para petani mulai mempersiapkan pola tanam yang sesuai iklim kemarau agar tidak mengalami gagal panen,” tutupnya.
-
EKBIS28/10/2025 08:45 WIBDaftar Harga BBM Pertamina Terbaru 28 Oktober 2025, Harga Pertalite dan Pertamax Stabil
-
EKBIS28/10/2025 10:30 WIBRupiah Menghijau Tipis, Yen Jepang Jadi Juara Asia Saat Peso Filipina Justru Anjlok
-
NASIONAL28/10/2025 15:00 WIB
Kemenhan: TNI Siapkan Langkah Awal Pengiriman Pasukan Pedamaian ke Gaza
-
NASIONAL28/10/2025 07:00 WIBProyek Kereta Cepat Whoosh Disorot, KPK Resmi Buka Penyelidikan Dugaan Korupsi
-
EKBIS28/10/2025 11:45 WIBHarga Jual dan Buyback Emas Antam Kompak Merosot Rp 45.000 Pagi Ini
-
NASIONAL28/10/2025 11:00 WIBDKPP Copot Nasrul Muhayyang dari Jabatan Ketua Bawaslu Sulawesi Barat
-
NASIONAL28/10/2025 12:00 WIBIrjen Anwar: Anggota Polri Terlibat LGBT Langsung Dipecat Tanpa Hormat
-
JABODETABEK28/10/2025 07:30 WIBJadwal SIM Keliling Jakarta Selasa 28 Oktober 2025: Cek 5 Lokasi dan Syarat Perpanjangan

















