TKN: Quick Count Selisih 9% Jadi Alasan Kubu 02 buat Isu Kecurangan


Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kedua kiri) dan Ma'ruf Amin (kiri) saat mengikuti debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019). Debat kelima tersebut mengangkat tema Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial, Keuangan dan Investasi serta Perdagangan dan Industri. AKTUALITAS.ID/Kiki Budi Hartawan.

AKTUALITAS.ID – Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Arya Sinulingga mengatakan, selisih angka perhitungan cepat dinilai jadi alasan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk menghembuskan isu kecurangan di pemilu.

Arya mengatakan, hasil hitung cepat, selisih suara Jokowi-Ma’ruf dan Prabowo-Sandiaga terpaut 9 persen. Kubu Prabowo tidak bisa menggugat sengketa hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena melihat quick count, selisih suara di atas 2 persen.

“Ini quick count kan bedanya 9 sampai 10 persen lah. Kalau dibawa ke MK ya enggak bisa,” kata Arya kepada awak media, di Posko Cemara, Menteng, Selasa (23/4/2019) .

“Makanya satu-satunya cara supaya bisa masuk MK adalah dengan isu kecurangan TSM, terstruktur, sistematis, dan masif,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, ia menilai, kasus dugaan kecurangan tersebut agar harapan BPN menang dalam pilpres kali ini.

“Isu soal pemilu curang menjadi satu-satunya harapan bagi BPN Prabowo-Sandiaga untuk bisa menang dalam Pilpres 2019,” pungkasnya. [Yogo]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>