Berita
Gibran Jadi Kader PDIP, Marzuki Alie: Awas Kepleset
Memperkuat sinyal Gibran akan maju dalam pemilihan walikota Solo tahun 2020.
AKTUALITAS.ID – Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka resmi menjadi kader PDI Perjuangan. Dia mendaftar lewat DPC PDIP Brengosan, Laweyan, Solo, Senin, (23/9/2019).
Masuknya Gibran di PDIP memperkuat sinyal untuk maju dalam pemilihan walikota Solo tahun 2020 mendatang. Apalagi saat menjadi kader PDIP, pemilik usaha martabak itu sempat bertanya-tanya tentang pencalonan di Pilkada Solo.
Namun, joinnya Gibran ke PDIP mendapat kritikan pedas dari mantan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Marzuki Alie.
Mantan Ketua DPR itu menyangkan langkah Gibran yang terlalu dini untuk menjadi kader PDIP. Dia khawatir, jika Gibran akan salah langkah dan kepleset di dunia perpolitikan Indonesia.
“Saya menyayangkan saja, lebih baik seperti bapaknya, mateng dulu baru terjun ke politik. Jangan nanti kepleset di ranah yang abu2,” tulis Marzuki lewat akun Twitternya @marzukialie_MA.
Seperti diketahui, Gibran resmi masuk menjadi kader PDIP. Gibran juga sudah menerima Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP PAC Banjarsari.
Dengan mengantongi KTA PDIP dimungkinkan rumor dirinya akan maju dalam Pilwalkot Solo semakin dekat. Sementara itu saat ditanya peluangnya untuk maju sebagai calon Walikota Gibran enggan untuk menjawabnya.
“Nanti saja ya, wong masih lama (pilwalkotnya),” pungkas Gibran.
- Multimedia15 jam lalu
FOTO: Festival Puisi Esai 2
- POLITIK20 jam lalu
Bahlil: Pilkada 2024 Mirip Pilkades
- Nusantara18 jam lalu
Kunjungi Kekasihnya, Prajurit TNI Dikeroyok Pemuda Mabuk
- Nasional19 jam lalu
Jokowi Lakukan Pertemuan dengan Taipan Mochtar Riady dan Keluarga di Solo
- OtoTek24 jam lalu
Hyundai Kolaborasi dengan Google, Tingkatkan Sistem Perangkat Lunak
- Ragam6 jam lalu
Dewa 19 Rilis Single Terbaru “Tak Ada Yang Sebanding Denganmu”, Ahmad Dhani sebagai Vokalis Utama
- POLITIK13 jam lalu
PKB Dukung Penuh Gagasan Prabowo untuk Reformasi Sistem Politik
- POLITIK11 jam lalu
Ganjar Pranowo: “Ojo Grusa-Grusu” dalam Menyikapi Wacana Kepala Daerah Dipilih oleh DPRD