Ngabalin Pesimis Gerindra Diberi Jatah Kursi Menteri


Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin, (Foto : Istimewa)

AKTUALITAS.ID. – Isu komposisi kabinet Jokowi akan menyiapkan kursi menteri untuk kader Partai Gerindra terus mencuat. Meski tidak menyebut secara pasti, namun kabarnya pos di Kementerian Pertanian berpeluang diisi kader Gerindra.

Merespons kabar itu, Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin mengatakan tak tahu kabar Gerindra darimana sehingga disebut masuk kabinet 2019-2024. Kata dia, jika hanya sekadar isu, menurutnya harus jelas juga

“Tapi, kalau dia main isu-isu begitu, harus jelas ngomongnya jangan kayak buzzer enggak jelas. Jangan seperti main di dunia maya,” ujar Ngabalin, saat dihubungi, Rabu (9/10).

Ngabalin pesimis Gerindra diberi jatah kursi menteri. Alasannya, pasti banyak pertimbangan dan konsultasi yang akan diambil oleh Presiden Jokowi.

Jika isunya ada pihak Istana menawarkan Gerindra maka Ngabalin meminta partai besutan Prabowo Subianto itu membuka siapa yang menawarkan itu.

“Jadi enggak usah lempar-lempar isu enggak jelas, enggak karuan gitu. Ngomong saja siapa yang tawarin dia,” katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad menduga justru kursi di kabinet yang akan diberikan untuk Gerindra adalah posisi Menteri Pertanian.

Dia menegaskan Prabowo tak pernah meminta kursi menteri di bidang politik, hukum, dan keamanan. Namun, terkait konsep, ia tak menampik Gerindra memang menawarkan kepada kubu Jokowi.

“Kalau konsep iya, kalau konsep memang kita kasih. Ya kalau diterima ya mungkin pos itu (menteri pertanian) yang diberikan. Kan kami juga enggak bisa juga, kan ini hak prerogatif Presiden kami juga kan enggak bisa kemudian minta-minta ‘pak, harus Gerindra, itu harus Gerindra’ kan enggak bisa,” kata Dasco.

Terkait kesiapan masuk kabinet Jokowi pun, Gerindra akan memutuskan secara resmi dalam rakernas. Adapun soal konsep, ia mengakui partainya memang memberikan konsep-konsep tentang ketahanan pangan, keamanan dan energi kepada pemerintah.

“Enggak betul kalau kita kemudian kita sudah bicara langsung orang atau bidang-bidang, karena sampai saat ini kita masih komunikasi kan tentang konsep-konsep yang kami berikan kepada pemerintah,” kata Dasco.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>