Berita
Pedagang Gorengan Bakal Naik kan Harga , Jika Minyak Goreng Curah Dilarang
AKTUALITAS.ID – Mulai awal 2020 mendatang, pemerintah rencananya akan melarang penjualan minyak goreng curah di pasaran, dan hanya mengizinkan minyak goreng kemasan untuk dijual kepada masyarakat. Menanggapi hal tersebut, seorang pedagang gorengan bernama Sudarya (40 tahun), yang masih berproduksi menggunakan minyak curah, mengaku sebenarnya hal itu tidak terlalu berpengaruh meskipun bakal ada sedikit tambahan biaya […]
AKTUALITAS.ID – Mulai awal 2020 mendatang, pemerintah rencananya akan melarang penjualan minyak goreng curah di pasaran, dan hanya mengizinkan minyak goreng kemasan untuk dijual kepada masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, seorang pedagang gorengan bernama Sudarya (40 tahun), yang masih berproduksi menggunakan minyak curah, mengaku sebenarnya hal itu tidak terlalu berpengaruh meskipun bakal ada sedikit tambahan biaya produksi.
“Sebenarnya bagaimana baiknya aja. Kalau emang enggak boleh, seharusnya ya enggak ada sama sekali (minyak curah di pasaran),” kata Darya saat ditemui di lapak berdagangnya, kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (8/10).
“Jadi harus disetop dari produsennya. Karena kalau (minyak goreng curah) masih ada di pasaran, tetap saja akan banyak yang pakai,” ujarnya.
Darya yang telah berjualan gorengan selama enam tahun itu menjelaskan, dari sisi harga beli, minyak goreng curah memang masih lebih murah dibanding minyak goreng kemasan.
Untuk produksi usaha gorengannya, Darya mengaku membeli minyak goreng curah seharga Rp155 ribu berisi 16 liter. Sementara di pasaran, harga minyak goreng kemasan diakuinya berada di kisaran Rp12 ribu per liternya.
“Tapi kalau soal kualitas, mungkin memang lebih bagus (minyak goreng) yang kemasan,” kata Darya.
Darya pun mengakui, apabila nanti minyak goreng curah resmi dilarang di pasaran, maka ongkos produksi usaha gorengannya pasti akan sedikit lebih besar dari sebelumnya.
Saat ditanya apakah hal itu akan memengaruhi harga jual gorengannya ke depan, di mana saat ini masing-masingnya dihargai Rp1.000, Darya pun mengaku akan mempertimbangkannya lagi nanti.
Sebab, dia mengaku juga harus melihat dulu keputusan para pedagang gorengan lainnya, terkait apakah mereka juga akan menaikkan harga gorengan mereka guna menyesuaikan dengan kenaikan biaya produksi dari aspek penggunaan minyak goreng kemasan tersebut.
“Sebenarnya kita memang mau naikin harga jual gorengan dari tahun-tahun kemarin. Apalagi kalau cabai lagi mahal banget. Jadi kalau harga jual sebenarnya bukan dari aspek minyak saja,” kata Darya.
“Kalau di luaran (harga gorengan) umumnya sudah Rp1.500 sih satunya. Jadi ada kemungkinan kita juga bakal naik (harga gorengannya). Tapi biasanya saya naikin (harga) paling belakangan, karena biaya produksi kan nambah juga,” ujarnya.
Diketahui, berdasarkan Permendag Nomor 58 Tahun 2018, disebutkan bahwa harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah adalah sebesar Rp10.500 per liter.
Setelah kebijakan pelarangan berlaku, maka HET untuk minyak curah pun nantinya juga tak berlaku. Sehingga, nantinya minyak goreng curah kemasan tersebut akan mengacu pada HET Rp11 ribu per liter.
-
POLITIK24 jam lalu
KPU Tentukan Pilkada Ulang 27 Agustus 2025 untuk Daerah yang Dimenangkan Kolom Kosong
-
Ragam12 jam lalu
Kualitas Air Memengaruhi Rasa Kopi: Air Mineral Kemasan Lebih Disarankan
-
Jabodetabek23 jam lalu
Seorang Pria Berusia 46 Tahun Tewas Tertabrak KRL di Cilebut, Bogor
-
Dunia21 jam lalu
Ledakan Bom di Thailand Tewaskan 3 Orang dan Cedera 48 Lainnya
-
Nasional19 jam lalu
Pemutihan Pajak Kendaraan: Cek Jadwal Terbaru di Seluruh Indonesia!
-
POLITIK20 jam lalu
Romahurmuziy Desak Mardiono Bertobat dan Minta Maaf atas Kegagalan Partai di Pemilu 2024
-
POLITIK16 jam lalu
Deddy Sitorus Ungkap Indikasi Upaya Pengacakan Kongres PDIP 2025
-
POLITIK17 jam lalu
Idrus Marham: Partai Golkar Terbuka untuk Siapapun, Termasuk Jokowi