Berita
Aksi Tabur Bunga Emak-emak untuk Korban Demo Ricuh
Mereka juga menuntut penghentian aksi kekerasan terhadap pelajar dan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa.
AKTUALITAS.ID – Sejumlah emak-emak kembali menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung Polda Metro Jaya. Aksi unjuk rasa ini merupakan aksi lanjutan dari aksi yang digelar sebelumnya pada 29 September lalu.
Berdasarkan pantauan di lokasi, mayoritas peserta aksi yang melakukan unjuk rasa menggunakan pakaian berwarna hitam. Hal itu juga sebagai bentuk duka mereka terhadap lima pemuda yang tewas saat melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPR/MPR RI yang berujung ricuh beberapa waktu lalu.
Selain memakai pakaian warna hitam, mereka terlihat membawa sejumlah poster yang bertuliskan tuntutan pembebasan para pelajar dan mahasiswa yang ditahan serta penghentian aksi intimidasi oleh aparat kepolisian.
Beberapa poster yang mereka bawa seperti bertuliskan ‘Stop intimidasi dan kriminalisasi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat yang menyuarakan pendapat’ dan ‘Bebaskan seluruh mahasiswa dan pelajar yang ditahan’.
“Hentikan kekerasan, bebaskan anak kami,” kata emak-emak saat berorasi di depan gedung Polda Metro Jaya, Minggu (13/10).
Dalam aksi tersebut, peserta aksi ini juga terlihat melakukan tabur bunga di atas pakaian Sekolah Menengah Atas (SMA) putih-abu-abu sambil menyanyikan lagu Gugur Bunga.
Wiwin Warsiati, salah satu peserta aksi menjelaskan, aksi yang dilakukan ini bertujuan untuk menyampaikan empat tuntutan yakni pembebasan para pelajar dan mahasiswa yang masih ditahan di Polda Metro Jaya.
“Kita juga menuntut Polda Metro Jaya membuka akses secara terbuka dan transparan terkait data-data mahasiswa dan pelajar yang ditahan termasuk memberikan akses pendampingan hukum,” jelas Wiwin.
Selanjutnya, mereka juga menuntut penghentian aksi kekerasan terhadap pelajar dan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa.
“Karena menurut data dari LBH, ada tanda-tanda kekerasan seperti tubuh yang lebam dan memar pada tubuh para pelajar dan mahasiswa yang tewas,” ujarnya.
Tuntutan terakhir adalah meminta Kemendikbud, Kemenristekdikti, dan KPAI untuk menghentikan segala pelarangan mahasiswa dan pelajar untuk menyuarakan pendapatnya dan ancaman drop out (DO).
-
Ragam4 jam lalu
Dunia Hiburan Korea Berduka, Aktor Song Jae-rim Tutup Usia di 39 Tahun
-
EkBis1 jam lalu
APBN Salurkan Rp463,1 Triliun untuk Pendidikan, Menkeu Sri Mulyani: Demi Indonesia Maju
-
Jabodetabek6 jam lalu
Rabu, Layanan SIM Keliling Polda Metro Jaya di Lima Lokasi Jakarta
-
Nasional13 jam lalu
Kapolri Tunjuk Komjen Ahmad Dofiri Sebagai Wakapolri Gantikan Agus Andrianto
-
Nusantara12 jam lalu
Ternate Diguncang Gempa Magnitudo 5,5
-
Olahraga23 jam lalu
Ginting Absen di China Masters 2024 Akibat Cedera Pinggang
-
POLITIK22 jam lalu
Kapolri Tindak Polisi Tak Netral di Pilkada, 202 Daerah Berpotensi Ricuh
-
Dunia16 jam lalu
PM Netanyahu Akui Israel Sebagai Dalang Serangan Ledakan Pager di Lebanon