Berita
Mangsa Ternak Warga, Tiga Anjing Hutan Ditembak Mati
AKTUALITAS.ID – Warga Desa Bunijaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menembak mati tiga ekor anjing hutan yang disebut warga mirip serigala. Hewan liar tersebut meneror warga lantaran ternak mereka beberapa bulan terakhir ini dimangsa. Tiga ekor hewan nokturnal ini ditembak mati setelah warga memburunya ke dalam hutan dan perkebunan yang tak jauh dari permukiman penduduk. […]
AKTUALITAS.ID – Warga Desa Bunijaya, Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menembak mati tiga ekor anjing hutan yang disebut warga mirip serigala. Hewan liar tersebut meneror warga lantaran ternak mereka beberapa bulan terakhir ini dimangsa. Tiga ekor hewan nokturnal ini ditembak mati setelah warga memburunya ke dalam hutan dan perkebunan yang tak jauh dari permukiman penduduk.
“Ada tiga ekor yang berhasil diburu warga. Warnanya hitam dan coklat. Ada satu ekor yang kepalanya dipenggal dan dibawa Dinas Peternakan untuk diteliti di Lembang,” ucap tokoh Pemuda Bunijaya, Gungun Bunijaya, saat dihubungi, Senin (3/2/2020).
Gungun mengatakan anjing hutan yang disebut ajag itu memiliki postur tubuh yang lebih besar daripada anjing pada umumnya. Mereka menyerang ternak warga dengan cara berkelompok.
“Kalau mendekat ke kandang ternak itu biasanya mereka dalam kawanan, jadi enggak sendiri-sendiri. Biasanya hanya jeroan ternak yang dimangsa,” ujarnya.
Beberapa desa yang pernah menjadi sasaran teror kawanan ajag tersebut diantaranya Kampung Warungkupa, Joglo, Legok Bolang, Cicadas di Desa Bunijaya, Kecamatan Gununghalu. Adapula Desa Bojong dan Desa Sukananah di Kecamatan Rongga. Dilaporkan 30 ternak warga menjadi mangsa hewan ini.
“Sekarang relatif lebih aman karena warga juga aktif ronda. Kalau awal-awal ada serangan ajag mungkin warga masih syok, jadi ternak yang dimangsanya sampai puluhan. Sekarang berkurang, paling hanya beberapa ekor saja,” kata Gungun.
Kapolsek Gunung Halu AKP Yogaswara, mengatakan pihaknya bakal turun tangan membantu masyarakat menangani teror anjing hutan atau ajag.
“Kita pasti turun tangan. Sekarang kami komunikasi dulu dengan warga terutama yang ternaknya dimangsa dan dengan kepala desa,” katanya.
Sebagai upaya antisipasi, pihaknya juga mengimbau agar masyarakat menggalakkan ronda. “Wajib meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan hewan ternaknya masing masing dengan cara mengaktifkan kembali siskamling,” ujar Yogaswara.
-
Multimedia15 hours ago
FOTO: Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu
-
POLITIK19 hours ago
Bawaslu Gelar Konsolidasi Nasional Perempuan Pengawas Pemilu untuk Refleksi Kinerja dan Strategi Kedepan
-
POLITIK12 hours ago
Ketua Komisi II Menentang Pembentukan KPU-Bawaslu Ad Hoc
-
Ragam23 hours ago
Bantah Gelapkan Harta Warisan, Ratna Sarumpaet: Aku Enggak Dendam
-
Ragam20 hours ago
Aura Kasih Debut Jadi Eksekutif Produser, Film “Anak Kunti” Siap Menggebrak Asia
-
Nasional14 hours ago
Yenny Wahid Kritik Rencana Kenaikan PPN 12 Persen di Haul ke-15 Gus Dur
-
POLITIK18 hours ago
Ketum Hanura Ingatkan Peran Partai Kecil dalam Pembentukan Indonesia
-
EkBis12 hours ago
Bayar Pakai QRIS Kena PPN 12%: Penjelasan dan Simulasi Kenaikan Pajak