Berita
Jika Jadi Ketum PAN, Mulfachri Janji Tak akan Maju Capres/Cawapres
AKTUALITAS.ID – Bakal Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Mulfachri Harahap berjanji fokus membesarkan partai bila terpilih jadi ketum PAN. Dia bakal melakukan konsolidasi internal demi penguatan partai. “Apa yang saya lakukan jika jadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional, saya akan lakukan kosonlidasi secara masif,” tegasnya saat ditemui saat mendaftar sebagai Ketum di Sekretariat […]
AKTUALITAS.ID – Bakal Calon Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Mulfachri Harahap berjanji fokus membesarkan partai bila terpilih jadi ketum PAN. Dia bakal melakukan konsolidasi internal demi penguatan partai.
“Apa yang saya lakukan jika jadi Ketua Umum Partai Amanat Nasional, saya akan lakukan kosonlidasi secara masif,” tegasnya saat ditemui saat mendaftar sebagai Ketum di Sekretariat DPP PAN, Jalan Daksa I, Nomor 10, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/2/2020).
Jika terpilih nanti, Mulfachri pun memastikan tidak akan mencalonkan diri sebagai Capres ataupun Cawapres di Pemilu yang akan datang. “Perlu saya sampaikan bahwa Insyaallah saya tidak akan atau tidak punya mimpi nyapres atau nyawapres. Saya tidak punya mimpi untuk itu,” tegasnya.
Dengan begitu, dirinya punya waktu yang sangat cukup untuk bekerja demi kemajuan partai dan kaderisasi yang optimal.
“Saya Insyaallah punya waktu cukup untuk bekerja untuk kepentingan partai. Melakukan kosolidasi, melakukan pelatihan agar partai yang sejatinya organisasi kader kembali kejati dirinya saya lakukan,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN, Noviantika Nasution prihatin dengan perolehan suara PAN yang kian anjlok. Dia ingin ada perubahan kepemimpinan di partai. Apalagi, PAN hanya mendapat 44 kursi di Pemilu 2019 atau menurun empat kursi dari periode sebelumnya di bawah Ketum Zulkifli Hasan.
“Sedih. Enggak ada kader yang bersedih atau prihatin kalau perolehan partainya menurun,” kata dia.
Lebih lanjut, Noviantika menilai, ada beberapa faktor penyebab kursi PAN menurun di Pemilu 2019. Salah satunya yakni karena kesalahan dalam manajerial partai.
“Kalau DPP Partai melakukan proses tata kelola yang baik, tentu ke bawahnya akan baik juga,” tegasnya.
Maka dari itu, ke depan, PAN perlu Ketum yang memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Sosok Ketum baru juga harus memiliki kapasitas mumpuni.
“Itu diperlukan agar kursi PAN tak lagi menurun,” ujar Noviantika.
-
NUSANTARA27/12/2025 11:30 WIBData Terkini BNPB 26 Desember 2025: 1.137 Tewas dan 457 Ribu Warga Sumatera Mengungsi
-
NUSANTARA27/12/2025 10:30 WIBMahasiswi Tersambar Petir di Gunung Merbabu Saat Libur Natal Tahun Baru
-
OLAHRAGA27/12/2025 17:00 WIBUsai Libur Natal Detroit Pistons Tantang Utah Jazz
-
EKBIS27/12/2025 19:18 WIBKAMMI Apresiasi Terobosan Kementan, 40 Ribu Kader Siap Kawal Swasembada Pangan
-
NASIONAL27/12/2025 15:00 WIBAmnesty Tuntut Penyelidikan Kekerasan Aparat pada Relawan Bencana Aceh
-
OLAHRAGA27/12/2025 20:00 WIBIndonesia Maju ke Final ASEAN Boys’ U-16 Futsal Championship 2025
-
JABODETABEK27/12/2025 12:30 WIBSolidaritas untuk Bencana Sumatera, Ancol Pastikan Tiadakan Pesta Kembang Api Tahun Baru 2026
-
NASIONAL27/12/2025 17:30 WIBRapat Syuriyah–Mustasyar PBNU Bersifat Final dan Mengikat

















