Anggota Parlemen Prancis Positif Virus Corona Bertambah Dua Orang


Ilustrasi, Foto: Xiong Qi/Xinhua via AP

Anggota dewan legislatif Prancis yang terinfeksi virus corona bertambah dua orang.

Dengan demikian, anggota parlemen Prancis yang dinyatakan positif virus corona kini berjumlah tiga orang. Kemudian dua pegawai kantin di gedung parlemen juga mengidap penyakit yang sama.

Kementerian Kesehatan Prancis tidak menyebutkan identitas kedua anggota parlemen tersebut.

“Malam ini kami masih dalam ‘tingkat siaga kedua’, artinya prioritas kami adalah melakukan segala hal untuk memperlambat penyebaran virus di negara ini,” kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran, seperti dikutip AFP, Senin (9/3/2020).

Veran mengatakan pada Minggu (8/3) kemarin bahwa pemerintah melarang keramaian yang mengumpulkan lebih dari seribu orang guna meminimalisir penyebaran virus corona.

Meski demikian, pemerintah masih mengizinkan sejumlah kegiatan publik yang dinilai “bermanfaat bagi kehidupan bangsa,” seperti demonstrasi. Hanya saja, belum ada penjelasan mendetail terkait larangan terbaru ini.

Sebelumnya, pemerintah Prancis telah mengeluarkan kebijakan membatalkan setiap kegiatan publik yang mengumpulkan lebih dari lima ribu orang dalam ruang tertutup, yang diberlakukan hingga 15 April mendatang.

Kebijakan pemerintah untuk melarang kegiatan publik yang dapat mengumpulkan banyak massa dinilai akan memengaruhi kegiatan pertandingan olahraga dan hiburan.

Beberapa kegiatan olahraga yang ditunda yakni Pertandingan Liga 1 kesebelasan Paris Saint-Germain di Strasbourg, dan pertandingan regu rugby putri Six Nations melawan Skotlandia yang sedianya digelar pada akhir pekan lalu.

Sebelum itu, kegiatan lari maraton Paris yang dijadwalkan pada 1 Maret juga dibatalkan. Panitia kegiatan mengatakan lomba lari yang diikuti 44 ribu orang itu dibatalkan setelah ada instruksi mengenai keramaian orang dari pemerintah Prancis.

Kegiatan publik lainnya yang sudah ditutup antara lain pameran buku dan studio tato.

Prancis kini bersiap untuk meningkatkan status ke tingkat siaga ketiga, yang akan mencakup penutupan sekolah dan penangguhan transportasi umum dalam upaya untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Presiden Emmanuel Macron mengatakan bahwa penyebaran virus corona sekarang “tidak dapat dihindari”.

Macron juga mengungkapkan pemerintah Prancis akan mengawasi produksi masker dengan mencatat semua produksi dan stok untuk beberapa bulan mendatang. Kemudian mereka akan mengirimkannya kepada para petugas kesehatan dan penduduk yang terinfeksi.

Sejauh ini Prancis terdapat 1.126 kasus infeksi virus corona dengan 19 kematian.

Dengan demikian, Prancis menjadi negara dengan korban virus corona tertinggi kedua di Eropa, setelah Italia, yang telah memutuskan mengisolasi seluruh wilayahnya sejak Minggu pekan lalu.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>