Cinderela yang Mendadak Buruk Rupa


Ilustrasi Puteri Indonesia dari Sumatera Barat Louise Kalista Iskandar, finalis


AKTUALITAS.ID – Hingga kini, masih saja insiden ‘kecil’ pada gelaran Final Pemilihan Puteri Indonesia 2020 beberapa hari lalu jadi perbincangan ‘asyik’. Di panggung megah itu, puteri-puteri pilihan yang tidak saja cantik, langsing, bersih, dan sedap dipandang mata, tapi juga pintar beradu peruntungan untuk dinobatkan jadi puteri Indonesia.

Tentu banyak kriteria dan syarat yang tentu tidak gampang yang harus dipenuhi oleh gadis-gadis ayu itu untuk bisa ‘menebar’ pesonanya di ajang pemilihan yang diadakan setiap tahun itu.

Mereka disaring dari puluhan, atau bahkan mungkin ribuan gadis cantik dari seluruh provinsi di Indonesia yang akan memperebutkan mahkota berkilau dan selempang bertuliskan ‘Puteri Indonesia’.

Kenapa banyak yang berminat ikut dan berharap menang dalam agenda tahunan ‘puteri-puterian’ itu? Karena itu adalah salah satu jalan yang diyakini akan mengantarkan pemenangnya ke jalan tol menuju ‘kemuliaan hidup’: terkenal, banyak relasi, segudang kesempatan berkarya, dan jangan dilupakan…, bisa jadi artis ngetop!

Dia adalah Louise Kalista Iskandar, finalis Puteri Indonesia dari Sumatera Barat, bisa dikatakan ketiban ‘apes’. Saat maju dengan anggun ke tengah panggung dan mendapat pertanyaan dari Ketua MPR, Bambang Soesatyo, gadis berusia 21 tahun itu mendadak lupa sila keempat dan kelima Pancasila.

Apa reaksi yang muncul hanya beberapa menit sejak kejadian itu? Langsung saja ‘netijen’ yang mahabenar riuh bersahutan. Tak terhitung yang mencibir, tapi tak sedikit pula yang membela dan membesarkan hati Kalista.

Pertanyaannya, apakah hanya calon puteri Indonesia yang keliru soal sila-sila Pancasila itu? Tentu tidak. Banyak juga kok yang pernah keserimpet juga. Dan mereka baik-baik saja.

Bahkan, dulu juga pernah ada menteri yang tidak hafal lagu kebangsaan Indonesia Raya. Biasa aja tuh. Heboh sebentar, kemudian wuuuzzz… hilang tak berbekas seperti daun kering tertiup angin.

Kalau boleh nakal sedikit, berapa banyak pejabat di negeri ini yang terperosok saat berkuasa hingga memperkaya diri dengan cara yang zalim sehingga harus jadi pesakitan di penjara? Coba iseng-iseng kita suruh mereka mengucap sila-sila Pancasila! Dijamin mereka hafal di luar kepala.

Jadi benar kata orang-orang bijak itu, yang terpenting bukanlah hafal atau tidaknya, tapi pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila itu yang sebenarnya harus tertanam, tidak saja oleh Kalista, tapi semua orang yang ber-KTP Indonesia.

Jadi janganlah Cinderela yang sejatinya cantik itu mendadak jadi buruk rupa hanya gegara grogi dan gugup saat bicara di depan ribuan audience. Mari kita lihatbersama apa kontribusi yang telah dia berikan buat membela nama daerahnya, bukan malah mengebirinya.

Tapi tunggu dulu, ini bukan pembenaran bahwa kita boleh lupa sila-sila Pancasila. Ya tetap harus hafal-lah, kan sudah sejak sekolah dasar kita mengucap Pancasila di setiap upacara Senin pagi. Masa iya sih gak hafal-hafal. [Samsu/Red]

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>