Berita
Hasil Rapid Test Negatif, Jubir: Bukan Jaminan Tak Terpapar Corona
AKTUALITAS.ID – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan hal yang dilakukan saat proses rapid test atau tes cepat pengecekan virus corona atau Covid-19 dalam tubuh seseorang. Dia menekankan, pemeriksaan tersebut lebih mengarah ke pengecekan keberadaan antibodi tubuh terhadap paparan Covid-19. “Jadi bukan pemeriksaan langsung terhadap virusnya. Kalau langsung itu berbasis antigen, yang […]
AKTUALITAS.ID – Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menjelaskan hal yang dilakukan saat proses rapid test atau tes cepat pengecekan virus corona atau Covid-19 dalam tubuh seseorang.
Dia menekankan, pemeriksaan tersebut lebih mengarah ke pengecekan keberadaan antibodi tubuh terhadap paparan Covid-19.
“Jadi bukan pemeriksaan langsung terhadap virusnya. Kalau langsung itu berbasis antigen, yang kita lakukan swap. Usapan rongga belakang hidung dan dinding belakang rongga mulut. Kalau ditemukan positif, maka diyakini penderita itu ada virusnya,” kata Yurianto dalam konferensi pers melalui akun YouTube BNPB, Selasa, (24/3/2020).
Menurut Yurianto, rapid test mengambil sampel darah seseorang untuk diperiksa ada tidaknya antibodi yang terbentuk secara alamiah saat Covid-19 menyerang. Sebab itu, bila hasil pemeriksaan awal negatif Covid-19 maka diperlukan pemeriksaan kedua pada 10 hari setelahnya.
Ia pun menegaskan, jika dalam pemeriksaan rapid test pertama negatif, bukan jaminan orang tersebut tak terpapar virus Corona. “Karena bisa saja terinfeksi, namun antibodinya belum terbentuk,” kata dia.
Usai 10 hari berlalu, lanjut Yurianto, orang tersebut harus menjalani pemeriksaan antibodi sekali lagi. Bahkan bila lagi-lagi hasilnya negatif, pasien tersebut tetap harus menerapkan isolasi diri selama 14 hari ke depan atau bahkan hingga situasi kondusif.
“Kalau negatif dua kali kita meyakini tidak terinfeksi virus tapi tidak ada antibodi di tubuhnya sangat mungkin terinfeksi jika abai pencegahan terhadap penularan,” ujarnya.
-
POLITIK23/11/2025 12:00 WIB8 Parpol Nonparlemen Bersatu Tuntut Ambang Batas Parlemen Turun Jadi 1 Persen
-
NASIONAL23/11/2025 10:00 WIBPolemik Undangan Peter Berkowitz Berujung Desakan Gus Yahya Mundur dari PBNU
-
EKBIS23/11/2025 09:30 WIBKAI Siap Menghadapi Libur Nataru dengan 7.982 Perjalanan Kereta Api
-
NASIONAL23/11/2025 09:00 WIBKoalisi Masyarakat Sipil Desak Presiden Prabowo Batalkan KUHAP Baru
-
RIAU23/11/2025 19:00 WIBGrup 3 Kopassus Terima Hibah Lahan 245,5 Hektare untuk Pembangunan Markas di Dumai
-
DUNIA23/11/2025 14:00 WIB21 Warga Gaza Tewas dalam Gelombang Serangan Udara Israel
-
POLITIK23/11/2025 11:00 WIBKetua Umum PBNU Gus Yahya: Saya Tidak Akan Mundur
-
EKBIS23/11/2025 10:30 WIBUpdate Harga Emas Pegadaian Hari Ini: Galeri24 dan UBS

















