Berita
Kanada Putuskan Evaluasi Maskes dan Peralatan Media dari China
Pemerintah Kanada memutuskan untuk mengevaluasi kembali masker dan peralatan medis yang diimpor dari China, yang akan digunakan tenaga medis yang menangani pasien virus corona. Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menegaskan Kementerian Kesehatan Kanada akan memastikan bahwa semua masker dan peralatan medis yang tiba dari China berkualitas dan sesuai dengan standar. Hal itu termasuk pasokan medis […]

Pemerintah Kanada memutuskan untuk mengevaluasi kembali masker dan peralatan medis yang diimpor dari China, yang akan digunakan tenaga medis yang menangani pasien virus corona.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menegaskan Kementerian Kesehatan Kanada akan memastikan bahwa semua masker dan peralatan medis yang tiba dari China berkualitas dan sesuai dengan standar. Hal itu termasuk pasokan medis tambahan dari China yang akan diterima Kanada dalam beberapa hari mendatang.
“Saya dapat meyakinkan orang-orang bahwa Kementerian Kesehatan Kanada memiliki prosedur yang sangat kuat untuk mengevaluasi bahwa apa yang kami dapatkan sesuai dengan standar yang diperlukan dan tidak akan ada jalan pintas dalam hal ini,” kata Trudeau sebagaimana dilansir dari CTVNews, Senin (30/3/2020).
Ia menyebut pemastian kualitas diperlukan untuk keamanan dari para pekerja dan perawat yang menangani pasien yang terpapar virus corona (Covid-19) di Kanada.
Kedutaan Besar China di Ottawa menyatakan pemerintah mereka telah mengirim 30 ribu masker medis, 10 ribu set pakaian pelindung, 10 ribu kacamata dan 50 ribu pasang sarung tangan ke Kanada pada Jumat (27/3) pekan lalu. Pengiriman itu disebut akan disusul pengiriman lainnya yang berisi banyak masker N95.
Keputusan evaluasi dari Kanada ini menyusul keputusan pemerintah Belanda untuk menarik lebih dari 600 ribu masker yang diimpor dari China karena bermasalah dan tak sesuai standar alat kesehatan.
Belanda menerima impor masker itu pada 21 Maret, dan sebagian telah didistribusikan ke berbagai pelayanan kesehatan. Impor itu melibatkan 1,3 juta masker yang dikenal dengan nama FFP2.
Lebih dari setengahnya, sekitar 600 ribu masker, telah dikirim ke rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya.
Kementerian Kesehatan Belanda memutuskan menarik kembali masker itu setelah melakukan pemeriksaan dan menemukan masker itu tidak memenuhi syarat kualitas.
Diketahui, masker-masker impor tersebut gagal memenuhi persyaratan keselamatan karena tidak menutup wajah dengan sempurna atau memiliki saringan yang rusak, sehingga meningkatkan risiko para petugas kesehatan tertular oleh virus.
Hingga sekarang, pemerintah Belanda pun tidak menjelaskan identitas produsen masker tersebut.
-
JABODETABEK17/06/2025 20:30 WIB
UI Terima 1.602 Mahasiswa Lewat Jalur PPKB 2025, Termasuk dari Wilayah 3T
-
OLAHRAGA17/06/2025 21:00 WIB
PON Bela Diri 2025 Digelar di Kudus, KONI Gandeng Djarum Foundation
-
POLITIK17/06/2025 22:30 WIB
DKPP Pecat Komisioner KPU Madiun, Terbukti Rangkap Jabatan Pengurus Partai
-
JABODETABEK18/06/2025 09:45 WIB
Proposal Perdamaian Ditolak Meski Utang Sudah Dilunasi, Diduga Ada Konflik Kepentingan Kreditor Afiliasi
-
DUNIA17/06/2025 22:00 WIB
21 Negara Islam Serukan Gencatan Senjata dan Kecam Agresi Israel ke Iran
-
OLAHRAGA17/06/2025 20:00 WIB
Tim Voli Putra Indonesia Siap Tempur di AVC Nations Cup 2025
-
FOTO17/06/2025 22:15 WIB
FOTO: Diskusi KWP Bersama DPR Bahas RUU Penyiaran
-
RAGAM18/06/2025 01:00 WIB
Arbani Yasiz dan Raissa Ramadhani Resmi Bertunangan, Momen Manis Diunggah di Instagram