Masuk Daftar Organisasi Teroris, Jerman Larang Aktivitas Hizbullah


Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyambut baik keputusan Jerman untuk memasukan Hizbullah dalam daftar organisasi teroris. Foto/Reuters

Jerman resmi melarang aktivitas Hizbullah di negara mereka seiring penyerbuan polisi ke masjid dan tempat yang terkait dengan aktivitas kelompok tersebut.

Menteri Dalam Negeri Horst Seehofer menyatakan Hizbullah sebagai organisasi teroris yang harus dibatasi pergerakannya.

“Hizbullah adalah organisasi teroris yang bertanggung jawab pada serangkaian serangan dan juga penculikan di seluruh dunia,” kata Seehofer pada Bild, dikutip dari AFP.

Kementerian Dalam Negeri kemudian melarang seluruh operasi dan aktivitas kelompok ini dan memastikan aturan bakal ditegakkan di tengah situasi krisis [karena pandemi corona].

Schoefer menyebut kepolisian sudah bergerak menuju sejumlah tempat yang terhubung dengan aktivitas Hizbullah di seluruh penjuru Jerman.

Sejumlah polisi dan pasukan khusus menyerbu masuk Masjid dan Asosiasi yang berhubungan dengan Hizbullah di Bremen, Berlin, Dortmund, dan Muenster.

Masjid Al-Irshad di Berlin disegel dengan setidaknya 16 mobil polisi berjaga di depan tempat tersebut. Para polisi terlihat berkeliling keluar-masuk masjid itu.

Hizbullah tidak memiliki perwakilan resmi di Jerman namun dipercaya memiliki ribuan pengikut di negara tersebut. Jerman dipercaya sebagai tempat yang aman untuk membuat rencana, merekrut simpatisan, mengumpulkan dana termasuk lewat aktivitas kriminal.

Seehofer juga menyebut Hizbullah seringkali menyuarakan tentang penghancuran Israel.

“Ini termasuk bagian dari pertanggungjawaban sejarah kami bahwa kami akan menerapkan peraturan untuk menghadapi ini,” ujar Seehofer merujuk tanggung jawab Jerman pada pembantaian massal di Perang Dunia Kedua.

Dukungan AS dan Israel

Keputusan Jerman tersebut langsung mendapatkan sambutan positif dari Amerika Serikat dan Israel. Duta Besar AS untuk Jerman Richard Grenell menyatakan seluruh negara Uni Eropa lainnya seharusnya mengambil langkah yang sama seperti Jerman.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Israel menegaskan langkah Jerman sebagai langkah penting dalam upaya dunia berperang melawan terorisme.

Hizbullah berdiri pada 1982 pada era perang sipil di Libanon. Hizbullah mendapat dukungan Iran dan selalu bersitegang dengan Israel.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>