Tujuan Menguatkan Pancasila, PKS: Kenapa TAP MPRS Tak Masuk RUU HIP


Presiden PKS Sohibul Iman, (Ist)

AKTUALITAS.ID – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman mengingatkan para kader terkait 4 agenda penting yang akan dihadapi sampai akhir tahun 2020. Di antaranya tentang RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) dan Pilkada 2020.

“Di Pilkada serentak ini kita menargetkan kemenangan 60 persen ke atas. Saya berharap target ini bisa kita capai karena kita masih hangat punya energi Ramadan, energi halal bihalal ini,” ucap Sohibul optimistis saat memberikan sambutan di halal bi halal PKS, disampaikan dalam siaran pers, Kamis (11/6/2020).

Kemudian agenda penting lainnya adalah terkait legislasi di DPR RI. Terdpat 3 rancangan Undang-Undang yang sedang dihadapi yaitu Omnibus Law, Haluan Ideologi Pancasila, serta Undang Undang Pemilu.

Terhadap rancangan Undang-Undang tersebut Sohibul menyebutkan bahwa PKS siap untuk mengawal agar mencapai kemaslahatan umat.

“Saat rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila ini digulirkan PKS antusias betul karena tentu PKS pun ingin menguatkan posisi pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun setelah dipelajari, ternyata Undang-Undang ini tidak memasukkan TAP MPRS No. 25 Tahun 1966 yaitu pelarangan komunisme, marxisme, leninisme dan pembubaran PKI.”

“PKS jadi bertanya kalau tujuan HIP ini untuk menguatkan pancasila, kenapa TAP MPRS yang jelas menguatkan posisi pancasila kok tidak dimasukkan dalam rancangan Undang-Undang?” jelas Sohibul.

Poin selanjutnya adalah terkait agenda suksesi PKS yang biasa dilakukan 5 tahun sekali, dimana hal tersebut sebelumnya dilakukan pada Agustus 2015 maka seharusnya juga akan berakhir pada Agustus 2020.

“Mohon doa antum semua mudah-mudahan apa yang sudah menjadi ketentuan konstitusi kita, yaitu suksesi setiap 5 tahun bisa berjalan dengan baik,” ujar Sohibul.

Selain itu, di tengah pandemi yang masih berlangsung, Sohibul berpesan kepada seluruh keluarga besar PKS agar terus memberikan kontribusi untuk meringankan masyarakat memerangi Covid-19.

“Terkait dengan Covid-19 itu sendiri, data menunjukkan bahwa itu tidak akan berhenti dalam waktu dekat ini. Oleh sebab itu, mudah mudahan energi keimanan, energi pikiran, energi amar ma’ruf dan energi dakwah bisa terus dipertahankan untuk membantu masyarakat,” tutup Sohibul.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>