Berita
Arab Saudi Klaim Tembak Jatuh Empat Rudal dan Enam Drone Pemberontak Houthi
Koalisi pimpinan Arab Saudi mengklaim baru saja menembak jatuh rudal dan drone yang dilancarkan oleh pemberontak Houthi di Yaman. Ada empat rudal serta enam drone (pesawat tak berawak) yang dilancarkan Houthi ke wilayah Saudi. Serangan lintas perbatasan semacam ini dari pemberontak Houthi yang didukung Iran semakin meluas sejak akhir Mei, ketika gencatan senjata imbas pandemi […]
Koalisi pimpinan Arab Saudi mengklaim baru saja menembak jatuh rudal dan drone yang dilancarkan oleh pemberontak Houthi di Yaman. Ada empat rudal serta enam drone (pesawat tak berawak) yang dilancarkan Houthi ke wilayah Saudi.
Serangan lintas perbatasan semacam ini dari pemberontak Houthi yang didukung Iran semakin meluas sejak akhir Mei, ketika gencatan senjata imbas pandemi virus Corona (COVID-19) berakhir. Rudal-rudal dari Houthi dari Yaman mencapai wilayah Riyadh pada akhir Juni.
Seperti dilaporkan kantor berita Saudi Press Agency (SPA) dan dilansir Reuters, Senin (13/7/2020), koalisi pimpinan Saudi dalam operasi militer di Yaman tidak menyebut lokasi pencegatan dan ditembak jatuhnya rudal serta drone Houthi itu.
Hanya disebutkan bahwa drone-drone itu diluncurkan dari wilayah Sanaa, Yaman, yang dikuasai Houthi dan ditargetkan ke wilayah Saudi. Ada empat rudal serta enam drone peledak yang ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Saudi.
Portal media yang dikelola Houthi, Al Masirah, tidak membahas serangan rudal dan drone itu, namun hanya melaporkan bahwa koalisi pimpinan Saudi melancarkan serangan udara ke sejumlah wilayah Yaman yang dikuasai Houthi pada Senin (13/7) waktu setempat.
Koalisi pimpinan Saudi mulai melancarkan operasi di Yaman sejak Maret 2015, setelah Houthi melengserkan pemerintahan Yaman yang didukung Saudi dan internasional pada tahun 2014. Houthi yang menguasai sebagian besar wilayah perkotaan di Yaman, menyatakan pihaknya memerangi sistem yang korup.
Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) baru-baru ini meluncurkan perundingan virtual untuk membahas gencatan senjata permanen dan membahas langkah-langkah menuju dimulainya kembali perundingan damai. Namun perundingan itu dipersulit oleh serangan yang kembali meningkat. Konflik Yaman sejauh ini menewaskan lebih dari 100 ribu orang dan disebut sebagai krisis kemanusiaan terbesar di dunia oleh PBB.
-
Nasional24 jam lalu
Keputusan DPR Pilih Pimpinan KPK Dipandang Lemahkan Indepedensi Lembaga Anti-Korupsi
-
Jabodetabek7 jam lalu
Polres Pelabuhan Tanjung Priok Siap Kawal Pilkada Jakarta 2024
-
Ragam6 jam lalu
Lady Gaga Siap Guncang Coachella 2025: “Malam Penuh Kekacauan” di Padang Pasir
-
Olahraga3 jam lalu
Indomaret dan LavAni Siap Bertarung di Grand Final Livoli Divisi Utama 2024
-
Nasional18 jam lalu
Menko Polkam Ungkap 80.000 Anak di Bawah 10 Tahun Terlibat Judi Online
-
EkBis8 jam lalu
Rupiah Menguat Didukung Surplus Neraca Pembayaran
-
EkBis5 jam lalu
KAI Properti Resmikan Topping Off Ceremony Proyek Hunian Modern “KAI Living Gondangdia”
-
Oase19 jam lalu
Alasan Iblis Menolak Didoakan Sahabat Nabi Abdullah bin Ummi Maktum