Berita
Mulai 29 Juli, Saudi Tetapkan Ibadah Haji Terbatas
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan pelaksanaan ibadah haji secara terbatas akibat pandemi Covid-19 pada tahun ini akan dimulai pada 29 Juli mendatang. Seperti dilansir AFP, Selasa (21/7), ibadah haji tahun ini harus dilakukan dengan pengawasan ketat terutama soal kesehatan. Para petugas dan calon haji harus mematuhi aturan yang sudah ditetapkan. Sedangkan calon haji yang dibolehkan […]
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menyatakan pelaksanaan ibadah haji secara terbatas akibat pandemi Covid-19 pada tahun ini akan dimulai pada 29 Juli mendatang.
Seperti dilansir AFP, Selasa (21/7), ibadah haji tahun ini harus dilakukan dengan pengawasan ketat terutama soal kesehatan. Para petugas dan calon haji harus mematuhi aturan yang sudah ditetapkan.
Sedangkan calon haji yang dibolehkan beribadah hanya mereka yang berusia di bawah 65 tahun dan tidak mempunyai penyakit bawaan.
“Pelaksanaan wukuf di Arafah yang menjadi puncak ibadah haji jatuh pada Kamis,” demikian isi pernyataan Mahkamah Agung Saudi yang dikutip oleh kantor berita Saudi Press Agency.
Arab Saudi membatasi umat Muslim yang bisa menunaikan ibadah haji sebesar seribu orang. Warga asing yang dibolehkan berhaji hanya mereka yang sudah berada di Saudi sebelum pemberlakuan penguncian wilayah atau pembatasan kegiatan.
Keputusan Saudi menggelar haji secara terbatas mendapat tanggapan beragam. Beberapa kalangan seperti Liga Muslim Dunia dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendukung keputusan Saudi.
Akan tetapi sejumlah pihak, salah satunya Iran, menyatakan kecewa karena merasa tidak diajak berunding terkait permasalahan itu. Selain itu, banyak pihak masih meragukan kemampuan Saudi dalam mengendalikan penyebaran wabah Covid-19.
Sampai saat ini kasus infeksi Covid-19 di Saudi tercatat mencapai 253.349 orang, tertinggi di antara negara-negara kawasan Teluk. Sementara pasien yang meninggal mencapai 2.523 orang.
Sebab, ibadah haji diwajibkan untuk ditunaikan sekali dalam seumur hidup bagi umat Muslim yang dinilai mampu secara finansial, fisik dan mental.
Meski demikian, Saudi beralasan tetap bisa melayani jemaah calon haji dalam jumlah terbatas di masa pandemi.
Pembatasan haji juga membuat pendapatan Saudi menurun. Sebab, biasanya setiap tahun mereka bisa meraup miliaran dolar dari pelayanan ibadah haji.
Selain itu, pelaksanaan ibadah haji dinilai menjadi gengsi dan legitimasi politik bagi dinasti yang memerintah di Saudi.
-
Ragam9 jam lalu
Gangguan Tidur Tingkatkan Risiko Demensia pada Lansia
-
Multimedia24 jam lalu
FOTO: RK Blusukan Sapa Warga di Rawa Buaya
-
Multimedia23 jam lalu
FOTO: Projo Bantah Budi Arie Setiadi Terlibat Kasus Judol
-
Multimedia21 jam lalu
FOTO: Maximus Blusukan Temui Masyarakat Kwamki Narama
-
Multimedia2 jam lalu
FOTO: DKPP Lantik 228 TPD untuk Pilkada 2024
-
Nasional24 jam lalu
Prabowo Tegaskan Polri, Kejagung, dan Kemenko Polkam Tak Boleh Lindungi Judi Online”
-
Jabodetabek15 jam lalu
Layanan SIM Keliling di Jakarta Hari Ini, Berikut Lokasi dan Persyaratannya
-
Nasional5 jam lalu
KPK Bantah Isu Anies Baswedan Jadi Tersangka Formula E