Berita
BMKG: Selama Beberapa Hari Suhu Terendah di Yogyakarta Capai 17 Derajat Celsius
AKTUALITAS.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta selama beberapa hari terakhir mencapai titik terendah 17 derajat Celsius. “Dalam dua sampai tiga hari ini, suhu minimum di malam hingga pagi hari mencapai 17-19 derajat Celsius atau cukup dingin,” kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG […]
AKTUALITAS.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta menyebutkan suhu udara di Daerah Istimewa Yogyakarta selama beberapa hari terakhir mencapai titik terendah 17 derajat Celsius.
“Dalam dua sampai tiga hari ini, suhu minimum di malam hingga pagi hari mencapai 17-19 derajat Celsius atau cukup dingin,” kata Kepala Kelompok Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta Etik Setyaningrum di Yogyakarta, Sabtu (1/8/2020).
Etik menjelaskan suhu dingin dan kering yang dirasakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini merupakan dampak dari intrusi atau bertiupnya angin yang berasal dari Australia atau monsoon dingin Australia.
“Intrusi angin dingin yang berasal dari Australia ini berdampak pada temperatur yang terasa dingin terutama di wilayah bagian selatan Indonesia termasuk Yogyakarta,” kata dia.
Intrusi angin dingin Australia ini, kata dia, di samping sifatnya dingin juga bersifat kering dengan kandungan uap air yang sangat rendah sehingga pertumbuhan awan saat ini juga sangat kecil terjadi.
Dengan kurangnya tutupan atau pembentukan awan, lanjut Etik, kemudian berdampak pula pada radiasi balik bumi ke atmosfer dengan cepat keluar dari bumi akibatnya temperatur di bumi menjadi cepat dingin.
Menurut Etik, tempetur dingin ini mengindikasikan pula bahwa wilayah DIY akan memasuki puncak musim kemarau.
“Temperatur dingin dan kering ini masih berpotensi muncul hingga puncak musim kemarau berlangsung,” kata dia.
Puncak musim kemarau di DIY, kata dia, diperkirakan akan terjadi pada Agustus 2020.
Ia mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan, menghindari keluar malam bila tidak perlu, menggunakan jaket saat sedang bepergian, menggunakan masker, banyak minum air, serta makan makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh.
“Masyarakat juga kami harapkan mulai berhemat air, jangan membakar sampah sembarangan untuk menghindari kebakaran. Petani agar menjaga pola dan jenis tanaman yang sesuai dengan iklim kemarau untuk menghindari gagal panen,” kata Etik.
-
Jabodetabek23 hours ago
Arus Wisata Menuju Puncak Bogor Mulai Dipadati Pengunjung
-
EkBis24 hours ago
Sambut Liburan Akhir Tahun, Kolaborasi KAI Properti dan KAI Wisata Resmikan Rail Transit Hotel Jogja
-
Ragam21 hours ago
Duka Sepanjang 2024: Mengenang Artis Tanah Air yang Telah Pergi
-
OtoTek18 hours ago
BPS sebut Industri Otomotif Indonesia Tetap Bergairah di Tahun 2025
-
OtoTek19 hours ago
8 Persiapan Mobil Sebelum Liburan Nataru, Jangan Sampai Terlewatkan!
-
Ragam17 hours ago
Kenali Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan VitaminÂ
-
Oase11 hours ago
Hukum Merayakan Natal dalam Islam, Berikut Penjelasannya!
-
Olahraga22 hours ago
PP PBSI Umumkan Susunan Pelatih Baru untuk Pelatnas, Fondasi Baru Kejayaan Bulu Tangkis Indonesia