Sebagai Perwujudan Ideologi Kapitalis, Kim Jong-un Larang Pelihara Hewan Piaraan


Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un, koreaherald.com

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, dilaporkan melarang penduduknya untuk mempunyai hewan peliharaan, seperti anjing, karena dinilai sebagai perwujudan ideologi kapitalisme dan dinilai memicu kecemburuan sosial rakyat jelata yang saat ini berada dalam kesulitan ekonomi.

Seperti dilansir surat kabar Chosun Ilbo, Selasa (18/8), Kim Jong-un dilaporkan menerbitkan larangan kepemilikan hewan peliharaan pada Juli lalu. Di dalam larangan itu disebutkan kepemilikan hewan peliharaan adalah wujud racun ideologi borjuis dan bentuk sikap tidak tenggang rasa terhadap masyarakat yang kesulitan bahan pangan.

“Pemerintah sudah mengidentifikasi rumah tangga mana saja yang memiliki anjing peliharaan, dan memaksa mereka untuk menyerahkan atau langsung disita,” demikian isi laporan Chosun Ilbo.

Sejumlah anjing peliharaan dilaporkan dikirim ke kebun binatang pemerintah, dan ada juga yang dikirim ke sejumlah rumah makan untuk diolah menjadi menu makanan.

Menurut sumber, para pemilik hewan peliharaan itu kesal dengan keputusan Kim Jong-un, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Sumber itu mengatakan rakyat jelata Korea Utara hanya bisa memelihara babi dan hewan ternak lain untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sehari-hari. Sementara kalangan elite di Pyongyang berlomba-lomba membeli anjing dengan harga tinggi dan memicu kecemburuan sosial.

Di sisi lain, menurut laporan surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun, saat ini para penduduk dikhawatirkan akan kembali menghadapi kekurangan pangan akibat bencana banjir yang menggenangi 39.296 hektare lahan pertanian di wilayah Kangwon, utara dan selatan Provinsi Hwanghae, dan Kota Kaesong. Hal itu akan menyebabkan para petani gagal panen.

Sejumlah anjing peliharaan dilaporkan dikirim ke kebun binatang pemerintah, dan ada juga yang dikirim ke sejumlah rumah makan untuk diolah menjadi menu makanan.

Menurut sumber, para pemilik hewan peliharaan itu kesal dengan keputusan Kim Jong-un, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa.

Sumber itu mengatakan rakyat jelata Korea Utara hanya bisa memelihara babi dan hewan ternak lain untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka sehari-hari. Sementara kalangan elite di Pyongyang berlomba-lomba membeli anjing dengan harga tinggi dan memicu kecemburuan sosial.

Di sisi lain, menurut laporan surat kabar Korea Utara, Rodong Sinmun, saat ini para penduduk dikhawatirkan akan kembali menghadapi kekurangan pangan akibat bencana banjir yang menggenangi 39.296 hektare lahan pertanian di wilayah Kangwon, utara dan selatan Provinsi Hwanghae, dan Kota Kaesong. Hal itu akan menyebabkan para petani gagal panen.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>