Berita
Soal Suap Kampanye, Presiden Meksiko Minta Adiknya Diperiksa
Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador meminta penyelidikan setelah sebuah video beredar yang menunjukkan adiknya menerima suap kampanye dan menyebut video itu bertujuan mencoreng pemerintahannya. Video yang diduga dibuat pada 2015 lalu itu muncul di tengah gelombang tuduhan korupsi terhadap mantan presiden yang sekaligus lawan Lopez Obrador, Enrique Pena Nieto, Felipe Calderon, dan Carlos Salinas. […]

Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador meminta penyelidikan setelah sebuah video beredar yang menunjukkan adiknya menerima suap kampanye dan menyebut video itu bertujuan mencoreng pemerintahannya.
Video yang diduga dibuat pada 2015 lalu itu muncul di tengah gelombang tuduhan korupsi terhadap mantan presiden yang sekaligus lawan Lopez Obrador, Enrique Pena Nieto, Felipe Calderon, dan Carlos Salinas.
“Seharusnya tidak ada kekebalan bagi siapa pun. Jika seseorang kerabat melakukan kejahatan, mereka mesti diadili,” kata Lopez Obrador yang ketika naik jadi presiden pada 2018 lalu berjanji melakukan gerakan anti-korupsi.
Dia mengatakan uang yang diterima adiknya, Pio Lopez Obrador bisa jadi merupakan “sumbangan dari konstituen” untuk kampanye kota di negara bagian Chiapas.
Di Meksiko, donasi tersebut termasuk legal asalkan pelaksana pemilu setempat diberitahu. Presiden sendiri mengatakan ia tidak tahu apakah uang tersebut telah dideklarasikan.
“Tujuannya adalah untuk merusak citra pemerintahan saya, tetapi mereka tidak akan bisa,” kata Lopez Obrador.
Pada Selasa (18/8), ia juga menunjukkan video yang diduga mengungkapkan dua mantan pejabat parlemen yang terkait dengan oposisi Partai Aksi Nasional (PAN) menerima segepok uang sebagai suap.
Sejumlah tudingan korupsi sebelumnya muncul selama persidangan mantan penasihat Pena Nieto yang sekaligus mantan kepala perusahaan minyak negara PEMEX, Emilio Lozoya.
Lozoya didakwa terlibat dalam korupsi dengan perusahaan konstruksi raksasa Brasil, Odebrecht. Ia dituduh diperintahkan oleh Pena Nieto dan mantan menteri keuangan Luis Videgaray untuk menyuap anggota parlemen.
Suap itu disebut dilakukan demi parlemen menyetujui sebuah perubahan penting. Namun Videgaray membantah klaim ini.
-
EKBIS29/09/2025 08:30 WIB
Perbandingan Harga BBM Pertamina vs Swasta Terbaru September 2025, Siapa Paling Murah?
-
NUSANTARA29/09/2025 06:30 WIB
Hari Kesaktian Pancasila 2025, Masyarakat Diimbau Kibarkan Bendera
-
NASIONAL29/09/2025 10:00 WIB
Menkes Budi: Semua Dapur SPPG Wajib Kantongi Sertifikat Higienis demi Cegah Keracunan MBG
-
NASIONAL29/09/2025 12:00 WIB
Kartu Pers Wartawan CNN Dicabut Mendadak, Ada Apa dengan Pertanyaan Program MBG?
-
POLITIK29/09/2025 11:00 WIB
Dualisme Kepemimpinan PPP Usai Muktamar X Dinilai Cerminkan Krisis Internal Serius
-
EKBIS29/09/2025 11:15 WIB
Harga Emas Antam 29 September 2025 Melambung Tinggi, Sentuh Rp 2.198.000 per Gram
-
NUSANTARA29/09/2025 12:15 WIB
Banjir Parigi Moutong Rendam 3 Kelurahan dan 1 Desa, 51 KK Terdampak
-
EKBIS29/09/2025 09:15 WIB
Harga Pangan Hari Ini Turun: Beras Medium Rp13.565/kg, Cabai Rawit Rp46.153/kg