Wapres Ma’ruf Amin Klaim Dunia Lirik Toleransi Umat Islam Indonesia


Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat memberikan pidato dalam acara peluncuran Index Kerawanan Pemilu (IKP) di Jakarta, Selasa (25/2/2020). Bawaslu meluncurkan Pilkada 2020 IKP ini untuk memetakan potensi kerawanan Pilkada Serentak 2020 yang berlangsung di 270 daerah dengan fungsi antisipasi dan pencegahan dini.AKTUALITAS.ID/Munzir

AKTUALITAS.ID – Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengklaim negara-negara di belahan dunia barat seperti Eropa dan Amerika sedang melirik konsep moderasi beragama di Indonesia.

Ia mengatakan konsep itu bisa berjalan baik meski Indonesia terdiri dari latar belakang suku dan agama yang berbeda-beda.

“Sekarang dunia mulai melirik. Ada apa di Indonesia? Walau berbeda-beda suku dan agama kok bisa rukun dan satu? Karena kita yang mayoritas muslim ini menggunakan Islam yang toleran itu. Cara beragama yang moderat, moderasi beragama,” kata Ma’ruf dalam video yang dipublikasikan Setwapres, Senin (9/11/2020).

Ma’ruf menilai Islam yang diterapkan di Indonesia selama ini turut berlandaskan nilai-nilai toleransi yang membuat kehidupan antaragama bisa rukun.

Ia berpendapat bahwa nilai-nilai toleransi dan konsep moderasi Islam di Indonesia menjadi aset bangsa yang bisa dipromosikan ke negara-negara lain di dunia.

“Ini jadi keunggulan yang luar biasa. Ini jadi model yang dicari. Dunia sedang mencari. Makanya kita bilang belajarlah di sini di Indonesia,” kata dia.

Tak hanya itu, Ma’ruf juga menyoroti konflik antarpemeluk agama di negara-negara Eropa yang muncul belakangan ini akibat kebebasan yang tak ada batasnya.

Beda dengan Eropa, Ma’ruf menilai Indonesia memiliki batasan yang jelas soal sikap berekspresi dan berpendapat.

“Eropa lagi ribut karena dia punya kebebasan tanpa batas. Kita punya kebebasan tapi ada batasnya, bebas berekspresi tapi ada batasnya, ada patokannya,” kata dia.

Dalam pernyataan beberapa waktu lalu, Ma’ruf menyampaikan bahwa kebebasan berekspresi merupakan hak dasar seluruh warga dunia.

Namun hal itu semestinya tidak mencederai kehormatan dan kesucian nilai-nilai dan simbol agama.

Menurut Ma’ruf, di Indonesia kebebasan sangat dibatasi oleh nilai-nilai agama, norma, dan undang-undang.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>