Luhut: Ada Pejabat Tak Lakukan Karantina Mandiri Usai Hadir Kerumunan


Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan

AKTUALITAS.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pendajaitan menyayangkan kehadiran seorang pejabat dalam acara kerumunan di Jakarta baru-baru ini.

Luhut tak menyebut nama pejabat tersebut. Namun ia menyoroti pejabat tersebut yang tidak melakukan karantina mandiri usai hadir di kerumunan.

“Seperti Jakarta kita sangat menyayangkan bahwa terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik dan disayangkan juga pejabat ada yang hadir dalam kerumunan itu dan juga tidak karantina,” kata Luhut saat menjadi salah satu pembicara dalam webinar Sinergi UGM dan Dewan Pakar Kagama Telaah UU Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja, yang digelar secara daring, Selasa (17/11/2020).

Ketentuan soal karantina diatur pada Surat Edaran HK.02.01/Menkes/313/2020 tentang Protokol Kesehatan Penanganan Kepulangan WNI dan Kedatangan WNA dari Luar Negeri di Pintu Masuk Negara dan di Wilayah Pada Situasi Pembatasan Sosial Berskala Besar.

Bahwa, WNI yang baru pulang dari luar negeri, meski memiliki health certificate atau sudah menjalani tes PCR dengan hasil negatif, wajib karantina mandiri selama 14 hari di rumah masing-masing dan menjalankan protokol kesehatan.

Luhut menegaskan karantina wajib dilakukan kepada siapapun yang datang ke Indonesia dari luar negeri.

“Saya pikir tidak boleh ada apa namanya dispensasi pada siapapun yang balik dari terutama dari negara-negara yang dianggap bermasalah,” kata dia.

Luhut juga tak merinci kerumunan yang dimaksudnya. Namun, dalam sepekan terakhir, kerumunan massa pendukung dan simpatisan Rizieq Shihab.

Kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia, 10 November lalu, telah memicu kerumunan. Ribuan orang menjemputnya saat tiba di Bandara Soekarno Hatta. Tak lama berselang acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq, Najwa Shihab, digelar di Petamburan.

Dalam acara itu di sekitar kawasan rumah Rizieq itu, ribuan orang yang hadir mengabaikan protokol kesehatan.

Luhut melanjutkan pihaknya tak ingin kerumunan-kerumunan massa di Jakarta ini memicu klaster baru Covid-19.

“Nah ini juga penting kita tidak ingin kerumunan, karena ternyata kerumunan-kerumunan itu adalah penyebab klaster-klaster baru,” kata dia.

slug . '" class="' . $tag->slug . '">' . $tag->name . ''; } } ?>