Berita
Kepala BNPT: Bedasarkan Hasil Riset, Ancaman Terorisme di Indonesia Peringkat 37 Dunia
AKTUALITAS.ID – Ancaman terorisme di Indonesia berada di peringkat ke 37 dunia. Hal itu diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar. “Ancaman terorisme berdasarkan global indeks, seperti laporan yang kita terima itu berada di tingkat ke 37 dunia. Semakin rendah, berarti dampaknya terkait dengan kejahatan terorisme itu dirasakan semakin tidak menunjukkan […]

AKTUALITAS.ID – Ancaman terorisme di Indonesia berada di peringkat ke 37 dunia. Hal itu diungkap Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Boy Rafli Amar.
“Ancaman terorisme berdasarkan global indeks, seperti laporan yang kita terima itu berada di tingkat ke 37 dunia. Semakin rendah, berarti dampaknya terkait dengan kejahatan terorisme itu dirasakan semakin tidak menunjukkan dampak dalam kondisi ketakutan yang luas,” kata Boy, saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (12/12/2020) malam.
Menurutnya, jika ancaman terorisme di suatu negara berada di skala 1 sampai 20, maka artinya, masyarakat sangat merasa khawatir.
“Itu berdasarkan riset survei internasional dan kemudian hari ini di tahun 2019 penilaian Indonesia berada di angka peringkat ke 37. Jadi, untuk di negara-negara di level Asia, kita masih di atas negara-negara lainnya. Seperti Filipina, Thailand, kita dinilai masih jauh lebih aman,” imbuhnya.
Namun demikian, sambung Boy, di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini masyarakat tetap tak boleh lengah dengan gerakan-gerakan terorisme. Sebab kelompok jaringan teroris global memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan narasi-narasi teroris.
“Kita diingatkan berhati-hati dan kemudian kita harus counter propaganda yang dilakukan oleh jaringan teroris internasional, dengan narasi-narasi yang tentunya mengajak semua masyarakat untuk lebih mewaspadai dan semangat untuk membangun suasana damai di berbagai belahan dunia,” ungkapnya.
“Oleh karena itu, upaya-upaya ini di BNPT memang banyak fokus pada bidang-bidang pencegahan, membina hubungan kerjasama dengan berbagai kelompok masyarakat dengan pusat media damai yang kita bentuk,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Boy mengatakan 232 terduga teroris ditangkap sepanjang tahun 2020 ini.
“Itu selama 2020 khusus dari bulan Februari sampai ini (Bulan Desember). itu 232,” sambung Boy.
Terduga teroris yang ditangkap ingin mengajak pihak-pihak tertentu untuk melakukan aktivitas terorisme. Dari 232 yang ditangkap, sambungnya, berasal dari kelompok JAD dan Jama’ah Islamiyah.
“Kalau dari indentifikasi, itu kebanyakan dari JAD dan Jama’ah Islamiyah, dua itu,” imbuhnya.
Mayoritas, mereka ditangkap di daerah Jawa Timur, Banten dan Jawa Barat.
-
EKBIS13/03/2025
Beras Berkutu Ditemukan di Gudang Bulog, Wamentan Pastikan untuk Pakan Ternak
-
NASIONAL13/03/2025
Roberth Rouw Ajak Masyarakat Jayawijaya Perkuat 4 Pilar Kebangsaan
-
POLITIK13/03/2025
Anggota DPR Herman Khaeron Diviralkan Terima Amplop: Ultimatum Hapus Konten Fitnah
-
NASIONAL13/03/2025
Waka MPR Apresiasi Langkah Presiden Prabowo Jalin Kolaborasi dengan Pemuda Peduli Lingkungan
-
NASIONAL13/03/2025
Prabowo Siapkan Penjara di Pulau Terpencil buat Koruptor: Mereka Gak Bisa Kabur!
-
DUNIA13/03/2025
Duterte di Belanda: Pengacara Desak ICC Kembalikan Mantan Presiden ke Filipina
-
EKBIS13/03/2025
Menhut: Perdagangan Karbon Sektor Kehutanan Segera Diresmikan
-
EKBIS13/03/2025
IHSG Melempem di Pembukaan, Tapi Potensi Kenaikan Masih Terbuka